"Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

Injil Lukas 6:1-5;

Luk 6:1
Pada suatu hari Sabat, ketika Yesus berjalan di ladang gandum, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya, sementara mereka menggisarnya dengan tangannya.
Luk 6:2
Tetapi beberapa orang Farisi berkata: "Mengapa kamu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?"
Luk 6:3
Lalu Yesus menjawab mereka: "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan oleh Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar,
Luk 6:4
bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan mengambil roti sajian, lalu memakannya dan memberikannya kepada pengikut-pengikutnya, padahal roti itu tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam?"
Luk 6:5
Kata Yesus lagi kepada mereka: "Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."
-------

Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat

Saudaraku,
kesan umum yang dapat diperoleh dari Injil Lukas yang sangat singkat ini adalah bahwa orang Farisi tidak punya kegiatan lain yang lebih baik untuk dilakukan pada hari Sabat selain mencari-cari kesalahan dalam cara orang Yahudi lainnya menjalankan Sabat.
Dalam hal ini, memakan gandum pada hari Sabat bukanlah pelanggaran Taurat, tetapi orang Farisi menafsirkan pengambilan gandum dari tanaman yang sedang tumbuh sebagai panen, yang merupakan pelanggaran.
Tuhan Yesus, merujuk pada tindakan Daud berabad-abad sebelumnya ketika ia mendapatkan roti sajian dari para imam untuk pasukannya yang lapar.
Tuhan Yesus, Putra Manusia dan Putra Daud, adalah penguasa Sabat.
Bagian selanjutnya dalam Lukas sebenarnya menunjukkan Tuhan Yesus beraksi pada hari Sabat yang lain, menyembuhkan seorang pria yang tangannya layu.
Dan tindakan kasih dan belas kasihan itu menghasilkan apa?
Itu membuat para ahli Taurat dan orang Farisi marah.
Beberapa orang tersinggung dengan apa pun yang dilakukan seorang nabi, bahkan berbuat baik.

Saudaraku,
terkadang kita juga cenderung mencari-cari kesalahan orang lain.
Sedangkan dengan sangat jelas, Tuhan Yesus datang kepada kita "dengan salib".
Makna salib harus melekat dalam hidup kita.
Tuhan Yesus mengajak kita untuk melihat diri sendiri, bukan "menilai orang lain".
Jika kita sanggup "menguasai diri sendiri" dan secara bersamaan menyadari bahwa kita diciptakan dalam belas kasih Allah, kita tidak lagi hidup dengan "apa yang boleh dan apa yang tidak boleh".
Sebab semua gerak hidup kita adalah "buah Roh Kudus".
Buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa Hari Sabtu 6 September 2025

Tuhan Yesus
Terimakasih Engkau bahwa kami masuk kedalam belas kasihMu
Sehingga kami tidak lagi tertarik dengan berbagai dorongan cinta diri
Kami mohon bimbinglah kami tetap rendah hati
Dan berilah kami hati yang mengampuni

Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami,
Yang bersama dengan Bapa,
Dalam persatuan Roh Kudus,
Hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa

 
Nilai butir ini
(0 pemilihan)