Cetak halaman ini

Injil Matius 18:1-5, 10;

Mat 18:1
Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?"
Mat 18:2
Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka
Mat 18:3
lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Mat 18:4
Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.
Mat 18:5
Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku."
--------
Mat 18:10 Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga.
--------

Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini

Saudaraku,
Tuhan kita memiliki kasih sayang yang istimewa kepada anak-anak, jadi kita akan belajar banyak tentang "keputraan" kita sendiri dengan mempelajari apa yang Tuhan Yesus katakan kepada anak-anak dan apa yang Tuhan Yesus lakukan untuk mereka.
Di sini kita melihat Tuhan Yesus mengajukan pertanyaan kepada murid-murid-Nya tentang siapa yang terbesar.
Ia bertanya, "Siapakah yang terbesar di Kerajaan Surga?"

Saudaraku,
Tuhan Yesus ingin kita menjadi anak-anak Bapa.
Kita hidup dalam pemeliharaan dan belas kasih Bapa, itu berarti tidak mengkhawatirkan apa pun.
Sebagaimana orang tua yang baik menyediakan kebutuhan bagi anak-anak mereka, demikian pula Bapa di surga.
Demkian pula kita menunjukkan ketergantungan dan keyakinan penuh pada kasih Bapa.
Itu berarti tidak mengkhawatirkan apa pun.

Saudaraku,
kita menaati Bapa dalam segala hal dan kita percaya bahwa Bapa akan memberikan setiap kasih karunia yang kita butuhkan untuk menggenapi kehendak-Nya.
Apa pun tantangan yang kita hadapi, kita hadapi dan bahkan sambut dengan penuh keyakinan dan rasa syukur.
Setiap ucapan syukur membawa kita kepada kerendahan hati dan kerendahan hati adalah salah satu jalan untuk mencapai "kedamaian batin".
Dan supaya kita menjadi rendah hati, renungkanlah pengajaran Nabi Yesaya ini:
_Sesungguhnya, bangsa-bangsa adalah seperti setitik air dalam timba dan dianggap seperti sebutir debu pada neraca._(Yes 40:15)

Saudaraku,
mengenal diri sendiri, akan menghantar kita ke kerendahan hati.'
Apa gunanya sebuah kuas?
Jika ia tidak membiarkan sang pelukis melakukan pekerjaannya?

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa Hari Kamis 2 Oktober 2025

Tuhan Yesus
Engkau adalah teladan kerendahan hati yang sempurna
Kami mohon berilah kami rahmat kekuatan untuk menyalibkan segala bentuk cinta diri dan kesombongan
Dan ajarilah kami untuk selalu mengucap syukur atas pemeliharaanMu

Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami,
Yang bersama dengan Bapa,
Dalam persatuan Roh Kudus,
Hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa

Nilai butir ini
(0 pemilihan)