Injil Yohanes 18:1-19, 42;
Ayat 18:1-9:
Yoh 18:1
Setelah Yesus mengatakan semuanya itu keluarlah Ia dari situ bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan mereka pergi ke seberang sungai Kidron. Di situ ada suatu taman dan Ia masuk ke taman itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya.
Yoh 18:2
Yudas, yang mengkhianati Yesus, tahu juga tempat itu, karena Yesus sering berkumpul di situ dengan murid-murid-Nya.
Yoh 18:3
Maka datanglah Yudas juga ke situ dengan sepasukan prajurit dan penjaga-penjaga Bait Allah yang disuruh oleh imam-imam kepala dan orang-orang Farisi lengkap dengan lentera, suluh dan senjata.
Yoh 18:4
Maka Yesus, yang tahu semua yang akan menimpa diri-Nya, maju ke depan dan berkata kepada mereka: "Siapakah yang kamu cari?"
Yoh 18:5
Jawab mereka: "Yesus dari Nazaret." Kata-Nya kepada mereka: "Akulah Dia." Yudas yang mengkhianati Dia berdiri juga di situ bersama-sama mereka.
Yoh 18:6
Ketika Ia berkata kepada mereka: "Akulah Dia," mundurlah mereka dan jatuh ke tanah.
Yoh 18:7
Maka Ia bertanya pula: "Siapakah yang kamu cari?" Kata mereka: "Yesus dari Nazaret."
Yoh 18:8
Jawab Yesus: "Telah Kukatakan kepadamu, Akulah Dia. Jika Aku yang kamu cari, biarkanlah mereka ini pergi."
Yoh 18:9
Demikian hendaknya supaya genaplah firman yang telah dikatakan-Nya: "Dari mereka yang Engkau serahkan kepada-Ku, tidak seorangpun yang Kubiarkan binasa."
---------
Saudaraku,
saya sering berpikir bahwa pendekatan terbaik untuk permenungan pada hari Jumat Agung adalah berdiri dan memandang salib.
Fokus pada rasa sakit dan siksaan yang dialami Tuhan Yesus.
Saudaraku,
mengapa Tuhan Yesus harus wafat?
Alasan sederhananya adalah karena Bapa menghendakinya.
Dalam kisah penciptaan manusia, Allah menciptakan manusia laki-laki dan perempuan.
Dan Allah menciptakan semua itu, baik adanya.
Tetapi ada satu peringatan, yang diberikan sebagai larangan untuk "tidak memakan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat."
Tetapi mereka tergoda untuk melakukan itu sebagai jalan pintas menuju status ilahi, dan mereka melakukannya.
Saudaraku,
karena belas kasih-Nya yang sangat besar, Allah menjadi manusia bahkan menyerahkan nyawa-Nya untuk kita.
Dan memberi kita misteri, sakramen, yang dengannya kita akan menjadi bagian dari Tubuh mistik-Nya sendiri.
Itulah sebabnya Tuhan Yesus harus wafat.
Dia mengambil sifat kita sehingga Dia bisa wafat menggantikan kita.
Ketika kita dibaptis, kata St. Paulus, kita dibaptis dalam kematian-Nya.
Saudaraku,
hari ini kita harus bersyukur atas karunia Tuhan Yesus.
Pengorbanan diri-Nya tidak mengenal batas dan tidak berhenti memberi bahkan sampai sekarang.
Kita dan seluruh umatNya di dunia dibaptis dalam kematian Tuhan Yesus.
Tantangan bagi kita yang sudah ada di dalam Kristus, adalah memikul salib kita setiap hari dan mengikuti Kristus sampai ke Kalvari.
Hanya kita sendiri yang tahu apa salib itu, tetapi kita juga harus mewujudkan gagasan bahwa kita mengikuti jejak Tuhan Yesus dan dikuatkan pada setiap langkah oleh kasih dan anugerah-Nya.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Jumat 18 April 2025
Tuhan Yesus
Terimakasih Engkau telah menyelamatkan kami
Bahkan Engkau tidak pernah membiarkan kami sendirian
Engkau memelihara kami dengan belas kasih-Mu
Dan Engkau mengingatkan kami dengan salib-Mu, saat kami dalam godaan
Kami mohon berilah kami keberanian untuk menyalibkan setiap keinginan daging
Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami,
Yang bersama dengan Bapa,
Dalam persatuan Roh Kudus,
Hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa