"Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

 

Injil Yohanes 18:33-37;

Yoh 18:33
Maka kembalilah Pilatus ke dalam gedung pengadilan, lalu memanggil Yesus dan bertanya kepada-Nya: "Engkau inikah raja orang Yahudi?"
Yoh 18:34
Jawab Yesus: "Apakah engkau katakan hal itu dari hatimu sendiri, atau adakah orang lain yang mengatakannya kepadamu tentang Aku?"
Yoh 18:35
Kata Pilatus: "Apakah aku seorang Yahudi? Bangsa-Mu sendiri dan imam-imam kepala yang telah menyerahkan Engkau kepadaku; apakah yang telah Engkau perbuat?"
Yoh 18:36
Jawab Yesus: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini."
Yoh 18:37
Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Jadi Engkau adalah raja?" Jawab Yesus: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku."
---------

Aku adalah raja

Saudaraku,
hari ini pada Hari Raya Kristus Raja, kita mengingat bahwa hakikat dari kepemimpinan berarti kesetiaan pribadi kepada satu pribadi.
Mengatakan Kristus adalah Raja menyiratkan bahwa kita adalah bawahan.
Masing-masing dari kita melukis kisah hidup kita dengan kata-kata dan perbuatan sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
Sering kali kita membiarkan kisah hidup kita dipenuhi dengan otoritas yang lebih rendah.
Namun, sebagai orang kristiani, gambaran kehidupan kita tidak akan pernah lengkap sampai kita menempatkan Kristus sebagai Raja dalam kehidupan kita sehari-hari.
Ketika Kristus menjadi Raja hati kita, di sana ada kedamaian.

Saudaraku,
tidak semua pengikut Kristus, mau menempatkan Tuhah Yesus sebagai Rajanya.
Sebab memang tidak mudah hidup dibawah perintah, tanpa sikap tunduk dengan rendah hati.
Perhatikan, semua orang mencari untuk kepentingan diri sendiri.
Tetapi didalam Kristus, kita harus mengusahakan "kesempurnaan".
Artinya "seluruh ruang didalam kehdupan kita", hanya kita gunakan untuk pengabdian kepada Raja kita.

Saudaraku,
kita harus menjadi seorang "abdi Allah".
Supaya seluruh upaya "kerohanian" kita adalah wujud dari dalam, bukan sekedar rutinitas ataupun untuk dilihat orang.
Kuncinya adalah "kesatuan dan ketaatan".
Kita harus sanggup menyatukan kehendak kita dengan kehendak Allah dan taat kepada perintah.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa

Tuhan Yesus
Engkaulah Tuhan dan Raja kami
Kami ingin setia menjadi abdi-Mu
Menjadi seorang yang taat kepada perintah
Kami mohon kuasailah hati dan pikiran kami dengan kehendak-Mu
Dan berikanlah kami rahmat kekuatan, untuk mengusahakan hidup dalam ketaatan

Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami,
Yang bersama dengan Bapa,
Dalam persatuan Roh Kudus,
Hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa

Nilai butir ini
(0 pemilihan)