"Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

Injil Lukas 17:7-10;

Luk 17:7
"Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!
Luk 17:8
Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.
Luk 17:9
Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya?
Luk 17:10
Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."
---------

Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan

Saudaraku,
kita tidak suka menganggap diri kita sebagai budak atau pelayan, bukan?
Namun, ketika kita melayani orang lain itu adalah berkat tersendiri.
Kita tidak hanya menyenangkan orang lain tetapi juga menyenangkan Allah.

Saudaraku,
jika kita tidak menaati peraturan dan perintah-perintah Allah, itu berarti kita menarik diri dari rahmat-Nya.
Barangsiapa tidak senang dan rela hati tunduk kepada perintah atasannya, itulah tandanya bahwa ia belum bisa mengalahkan dirinya sendiri.
Maka dari itu jika kita ingin tunduk kepada Allah, belajarlah dulu tunduk kepada atasan kita.
Dengan cara itu kita melatih "menguasai diri sendiri" sepenuhnya.
Belajarlah menuruti perintah, belajarlah merendahkan diri.
Belajarlah menundukkan diri kita dibawah telapak kaki semua orang.
Belajarlah mematahkan kehendak diri kita sendiri.
Dan dengan semangat berkorban serahkanlah diri kedalam pengabdian sepenuh-penuhnya.

Saudaraku,
jika perlu, marahlah kepada diri sendiri dan jangan sampai kita menjadi sombong.
Sebab tidak semua orang bisa sabar, terutama saat keinginannya tidak berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.
Padahal manusia tidak bisa terhindar dari keinginan-keinginan yang tidak teratur, termasuk "keberadaannya".
Maka banyak orang yang terjebak dalam "eksistensi".
Oleh karena itu, marilah kita dengan sungguh-sungguh memperhatikan "gairah hati" dan selalu hati-hati dengan setiap "pertimbangan akal budi".

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa

Tuhan Yesus
Kami mohon jauhkanlah kami dari godaan-godaan kehormatan
Ajarilah kami untuk memandang diri kami tidak berharga dan membuang jauh-jauh keangkuhan
Kami percaya rahmat belas kasihan-Mu selalu menyertai kami
Dan kuasa-Mu yang akan menjadi kekuatan kami untuk setia hidup dalam kerendahan hati

Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami,
Yang bersama dengan Bapa,
Dalam persatuan Roh Kudus,
Hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa

Nilai butir ini
(1 Pilih)