"Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

Injil Lukas 5:12-16;

Saya kutipkan sebagian:

Luk 5:12
Pada suatu kali Yesus berada dalam sebuah kota. Di situ ada seorang yang penuh kusta. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia dan memohon: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku."
Luk 5:13
Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya.
Luk 5:14
Yesus melarang orang itu memberitahukannya kepada siapapun juga dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan seperti yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka."
--------

Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir.

Saudaraku,
Tuhan Yesus sangat bisa menyembuhkan orang yang sakit kusta dari jauh tanpa menyentuh.
Tetapi Ia mengulurkan tangan-Nya menjamah orang yang sakit itu.
Ini menjadi tantangan perwujudan iman bagi kita yaitu: menyentuh yang tak tersentuh.
Dalam Arah Dasar Keuskupan Agung Semarang adalah perhatian pada KLMTD yaitu mereka yang Kecil, Lemah, Miskin, tersingkir dan Difabel.
Mereka biasanya tersentuh hanya musiman misalnya dalam masa-masa perayaan hari besar keagamaan.
Perhatian kepada KLMTD adalah representasi kehadiran Kristus maka sebaiknya dijadikan arah hidup oleh anak-anak Allah.
sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.(Bdk Mat 25:40)

Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam
Pergi kepada imam adalah sarana untuk penerimaan kembali, tidak lagi dikucilkan.
Apakah hanya mereka yang tersingkir yang membutuhkan pengakuan atau motivasi agar kembali memiliki pengharapan?
Saya kira banyak juga orang sebenarnya dalam kondisi tersingkir, karena tidak terpenuhinya berbagai keinginan lalu patah semangat dan tidak lagi memiliki daya juang, bukan semata-mata karena kemiskinan atau difabel.

Saudaraku,
saya segarkan kembali bahwa kita anak-anak Allah hidup dalam iman, kasih dan pengharapan.
Yang menjadi sumber kekuatan kita dan yang selalu mendorong kita untuk menyentuh yang tak tersentuh.
Mari kita bersyukur karena Allah kita adalah Allah yang penuh kasih, dan yang mencukupkan kebutuhan kita.
Oleh karena itu kita sudah selayaknya, bahkan harus mewujudkan kasih itu dalam kehidupan kita sehari-hari.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa Hari Jumat 11 Januari 2019

Ya Tuhan Allah kami
Ada dalam penglihatan kami
Orang-orang yang hidupnya berkenan dihadapan-Mu
Mereka yang rela menyediakan diri untuk sesamanya
Kami merasa masih terlalu sedikit berkarya dalam kasih-Mu
Kami mohon ya Bapa
Engkau menyingkirkan ke-egoisan kami
Engkau tumbuhkan kepekaan dalam hati kami
Meringankan langkah kami untuk menyentuh setiap orang yang membutuhkan uluran tangan kami

Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin

Nilai butir ini
(0 pemilihan)