"Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

Injil Matius 19:3-12;

Ayat 3-9:

Mat 19:3
Maka datanglah orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia. Mereka bertanya: "Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?"
Mat 19:4
Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan?
Mat 19:5
Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
Mat 19:6
Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."
Mat 19:7
Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?"
Mat 19:8
Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian.
Mat 19:9
Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah."
--------

Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian

Saudaraku,
jika kita mengikuti pimpinan Roh Kudus dalam pernikahan, hal itu benar-benar dapat menjadi saksi:
Persatuan Yesus dan Gereja, sebuah perjanjian cinta kasih dan pengorbanan diri yang total.
Seperti yang diajarkan oleh St. Paulus kepada jemaat di Efesus:
Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.
Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.
Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
(Ef:22-25)

Saudaraku,
Pernikahan seharusnya menggambarkan persatuan Tuhan Yesus dan Gereja, sebuah perjanjian cinta kasih dan pengorbanan diri yang total.
Dalam pernikahan jika taat kepada pimpinan Roh Kudus, pernikahan itu benar-benar bisa menjadi perwujudan bagi dunia tentang kerajaan Allah di bumi ini.
Dan pernikahahan seharusnya bukan hanya menjadi perwujudan cinta, tetapi yang lebih utama adalah masing-masing harus memiliki semangat untuk "membangun cinta".
Itu tidak mudah sebab setiap orang mempunyai "kemauan sendiri".
Maka jika seseorang memutuskan untuk menikah, harus berani "membuang kemauan sendiri".
Cinta kasih yang sesungguhnya dan yang sempurna adalah "tidak mencari dirinya sendiri".
Sabar terhadap pasangannya dan selalu siap dan sanggup memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada dirinya sendiri.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa

Tuhan Yesus
Kami mohon berilah kami keberanian dan kekuatan untuk melihat diri sendiri dengan jujur
Dan bimbinglah kami untuk mengakui dan memperbaiki kesalahan dan kekurangan-kekurangan kami
Dan kami berdoa untuk pernikahan yang sedang mengalami berbagai macam persoalan
Terangilah hati dan pikiran mereka dengan Cahaya Roh Kudus
Supaya mereka melihat kehendak-Mu dan mengalami belas kasih-Mu

Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami,
Yang bersama dengan Bapa,
Dalam persatuan Roh Kudus,
Hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa

Nilai butir ini
(0 pemilihan)