"Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

Injil Matius 21:33-43, 45-56;

Saya kutipkan sebagian:
Mat 21:33
"Dengarkanlah suatu perumpamaan yang lain. Adalah seorang tuan tanah membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain.
Mat 21:34
Ketika hampir tiba musim petik, ia menyuruh hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya.
Mat 21:35
Tetapi penggarap-penggarap itu menangkap hamba-hambanya itu: mereka memukul yang seorang, membunuh yang lain dan melempari yang lain pula dengan batu.
------------
Mat 21:37
Akhirnya ia menyuruh anaknya kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani.
------------
Mat 21:39
Mereka menangkapnya dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya.
------------

Perumpamaan dalam Injil Matius pagi ini, penggarap melawan kepada pemilik kebun anggur.
Apabila ada kisah nyata seperti itu, saya sangat yakin para penggarap pada akhirnya akan bertengkar sendiri.
Akan ada permusuhan bahkan perang antar penggarap dan pada akhirnya mereka tidak akan mendapatkan apa-apa.

Jika hubungan dengan Allah tidak harmonis selalu akan mengarah kepada hubungan dengan keluarga atau sesama menjadi tidak harmonis.
Mari kita lihat apa yang terjadi di dunia ini:
Dalam keluarga, ada banyak pertengkaran bahkan perceraian pasti hidupnya menolak Allah(bukan tidak mengenal Allah).
Dalam perusahaan, dalam negara selalu ada perebutan kekuasaan yang lebih tragis, bahkan membawa nama Allah.
Yang tadinya teman bisa menjadi lawan.

Ada banyak lapisan-lapisan dalam pemikiran yang selalu berpotensi menghalangi bahkan merusak hubungan manusia dengan Allah.
Salah satu contoh dalam perumpamaan Injil pagi ini adalah lapisan keserakahan.

Manusia melihat Allah seprti melihat bulan di langit.
Dan terhalang oleh atap dosa.
Karena Allah sangat mengasihi manusia ciptaan-Nya.
Allah hadir di dunia, agar dekat dengan manusia.
Namun ternyata manusia memilih di dalam rumah dengan tembok-tembok keangkuhan, kesombongan, hawa nafsu, dll.

Didalam hati setiap orang ada kasih tetapi lalu mati terbunuh oleh pemikiran dan keinginan.
Allah menawarkan bulan namun manusia dengan kesombongannya menciptakan cahaya sendiri bahkan memilih hidup dalam kegelapan.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.



Doa hari Jumat 17 Maret 2017

Allah Bapa yang Mahakasih
Cahaya kasih-Mu selalu menerangi hidup kami
Walaupun dunia menawarkan cahaya yang kelihatan lebih indah dan penuh warna
Kami mohon kekuatan kepada-Mu ya Bapa
Agar kami senantiasa teguh dan setia
Hidup dalam cahaya kasih-Mu
Dan kami mampu meneruskan cahaya-Mu kepada sesama kami

Engkau telah mempercayakan kepada kami
Segala berkat yang telah kami terima
Dan berkat itu adalah milik-Mu
Semoga kami selalu menyadari agar tidak merasa memiliki
Sarana-sarana itu untuk karya-Mu dalam dunia
Agar setiap orang memperoleh hidup

Dalam nama Putera-mu Tuhan Yesus Kristus dan dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami berdoa dan menyerahkan diri kami kepada-Mu
Jadikanlah kami pewarta kasih-Mu
Amin

Nilai butir ini
(0 pemilihan)