"Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

Injil Lukas 2:22-35;

Saya kutipkan sebagian:

Luk 2:22
Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan,
Luk 2:23
seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah",
Luk 2:24
dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati.
Luk 2:25
Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya,
Luk 2:26
dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan.
Luk 2:27
Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat,
Luk 2:28
ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya:
Luk 2:29
"Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu,
Luk 2:30
sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu,
Luk 2:31
yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa,
--------

sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu

Saudaraku, apabila kita terbiasa berjalan tanpa alas kaki, maka telapak kaki kita tidak merasakan sakit saat berjalan di tanah yang kasar atau berkerikil atau berbatu.
Seorang yang buta dari lahir, tangannya jadi sangat peka dalam memegang dengan benda-benda apapun yang dipegangnya.
Dan kemudian kebiasaan itu lalu menjadi sebuah hukum, yang akan sangat mempengarui hidupnya.

Pikiran dan perasaan bisa menyesatkan, jikalau mata sering dibiarkan melihat segala sesuatu yang sebenarnya saat awal mula melihat sudah ada penolakan dan dengan berbagai macam alasan kita sedikit lemah lalu memberikan sedikit toleransi.
Jika hal itu terjadi berulang-ulang, maka akan menjadi terbiasa dan lalu mata tidak lagi melihat kebenaran.
Contoh nyata:
Tidak ada satu agama pun yang mengajarkan kebencian, tetapi banyak orang yang beragama membenci orang yang beragama lain.
Demikianlah dengan setiap kejahatan yang akhirnya menjerat manusia.
Karena terbiasa memberikan toleransi dengan hal-hal buruk.
Sehinga Roh Kebaikan yang ada dalam setiap pribadi manusia, akhirnya layu dan mati.

Injil pagi ini, Simeon seorang nabi yang mampu memelihara Roh Kebaikan itu, melihat keselamatan dalam bayi Tuhan Yesus.
Maka hendaklah kita semua menjaga mata kita agar hidup kita menghadirkan keselamatan.
Sebab mata kita telah melihat keselamatan dalam Tuhan kita Yesus Kristus.

Rintangan bukan dari luar diri namun ada didalam diri.
Yaitu tatkala kita tidak lagi mampu mengendalikan hati.
Sebelum menyingsingkan lengan baju, pikirkanlah dulu apa yang akan kita perbuat.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.



Doa Hari Jumat 29 Desember 2017

Bapa di sorga
Kami dengan sungguh-sungguh berdoa memohon kepada-Mu
Kuasailah hati dan pikiran kami dengan Roh Kudus-Mu
Supaya hidup kami menjadi tarian dan pujian yang sangat indah
Sehingga setiap mata yang melihat
Setiap telinga yang mendengar
Penuh dengan sukacita memuji dan memuliakan Engkau

Ajarilah kami
Untuk mengenal diri sendiri lebih sungguh
Sehingga kami berani memeriksa hati kami lebih dalam
Agar tidak ada lagi noda-noda keegoisan

Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin

Nilai butir ini
(1 Pilih)