"Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

Injil Lukas 1:39-56;

ayat 39-49:

Luk 1:39
Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda.
Luk 1:40
Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet.
Luk 1:41
Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus,
Luk 1:42
lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu.
Luk 1:43
Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?
Luk 1:44
Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan.
Luk 1:45
Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana."
Luk 1:46
Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan,
Luk 1:47
dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku,
Luk 1:48
sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia,
Luk 1:49
karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus.
--------

Berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana

Saudaraku,
apakah kita punya "iman" seperti Elisabet?
Apakah kita percaya bahwa Firman Tuhan akan digenapi dalam hidup kita?
Khususnya untuk peran kita membawa kabar baik, pengampunan dan kehidupan kekal.

Saudaraku,
kita harus hati-hati dalam menyikapi setiap dorongan hati.
Pertimbangkanlah segala sesuatu di hadapan Allah.
Dan janganlah mudah percaya kepada setiap perkataan, tetapi pertimbangkanlah segala sesuatu dengan tenang dan seksama.
Bangunlah kesadaran bahwa kita adalah anak-anak Allah.
Ingat kelemahan manusia adalah cenderung kepada kejahatan dan sangat mudah ditipu oleh kenikmatan daging.
Jangan mudah mempercayai setiap perkataan orang.

Saudaraku,
jika kita percaya Firman Tuhan, seharusnya Firman Tuhan itulah yang menjadi pustaka hidup kita.
Firman Tuhan yang menjadi sumber gerak hidup kita, Firman Tuhan yang berkuasa atas hati dan pikiran kita.
Ingat kita dipilih untuk menghadirkan Firman yang hidup.
Maka setiap kali muncul keinginan yang tidak teratur, kita harus berani melihat diri sendiri dengan jujur.
Janganlah kita dilemahkan oleh segala bentuk tipu daya perasaan.
Segala sesuatu pertimbangkanlah dulu dihadapan Tuhan.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa

Allah Bapa kami
Dengan berbagai cara Engkau mendekati kami
Sebab Engkau ingin kami hidup
Kami mohon ampunilah kekurangan dan kelemahan kami
Kuasailah kami dengan kehendak-Mu
Dan puaskanlah kami dengan belas kasih-Mu
Supaya rencana dan kehendak-Mu lah yang terjadi dalam hidup kami

Dengan pengantaraan Yesus Kristus Putra-Mu,
Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa.

Nilai butir ini
(0 pemilihan)