Cetak halaman ini

Injil Yohanes 1:43-51;

Saya kutipkan sebagian:

Yoh 1:45
Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret."
Yoh 1:46
Kata Natanael kepadanya: "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?"
Yoh 1:47
Kata Filipus kepadanya: "Mari dan lihatlah!" Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!"
Yoh 1:48
Kata Natanael kepada-Nya: "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya: "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara."
Yoh 1:49
Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!"
Yoh 1:50
Yesus menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu."
--------

Tuhan Yesus melihat dan mengenal Natanael secara personal.
Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.
Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!

Dalam Mazmur Daud:
Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh.*(Mzm 139:2)

Saudaraku mari masuk kedalam permenungan pribadi bahwa:
Kita adalah termasuk orang terpilih.
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu.(Bdk. Yoh 15:16)
Dan tentunya Tuhan Yesus memilih kita, tidak sembarangan.
Tuhan Yesus telah melihat kita dan mengenal kita secara pribadi.
Dan menjadikan kita sebagai anak-anak Allah.

Lalu pertanyaannya:
Apakah kita selalu menyadari kalau kita adalah anak-anak Allah?
Dan jika YA,
Apakah kita selalu menyadari kehadiran Allah, Bapa kita?

Anak-anak selalu berusaha berkelakuan baik dihadapan orang tua mereka.
Lalu tentunya, jika kita menyadari bahwa hidup kita ini selalu berada di hadapan Allah,
apakah kita tidak malu melakukan perbuatan yang memalukan?

Allah kita adalah Bapa yang penuh kasih, kasih-Nya lebih dari kasih semua ibu di dunia ini.
Maka dengan selalu yakin bahwa Allah ada dekat bahkan sangat dekat dengan kita, tentunya kita tidak akan bertindak semau-maunya.
Berdoa sesering mungkin setiap hari, akan selalu mengarahkan hati kita kepada Allah.
Dan menjadi benteng pertahanan yang kuat untuk melindungi dari keinginan jahat.

Sendirian??
Tidak! Kita tidak pernah sendirian.
Kita memiliki Allah Bapa yang setia.
Roh Kudus selalu ada dalam jiwa kita.
Dan hidup kita selalu penuh oleh rahmat-Nya.

Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?
Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau.
(Mzm 139:7-8)

Karena hikmat akan masuk ke dalam hatimu dan pengetahuan akan menyenangkan jiwamu;
kebijaksanaan akan memelihara engkau, kepandaian akan menjaga engkau.(Ams 2:10-11)

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
---------

Doa Hari Jumat 5 Januari 2018

Bapa di sorga
Kami sangat mengucap syukur
Sebab Engkau telah menjadikan kami sebagai anak-anak-Mu
Dan untuk itu kami selalu berusaha hidup dalam kehadiran-Mu
Supaya kami terlepas dari jalan yang jahat
Dan terlepas dari orang yang mengucapkan tipu muslihat

Ada selalu niat baik dalam hati kami
Ada semangat kasih dalam hidup kami
Akan tetapi..
Terkadang terlalu mudah dikalahkan hanya oleh kesenangan sesaat
Untuk itu ya Bapa
Berikanlah kekuatan kepada kami
Agar kami lebih berani untuk sedikit saja menderita
Sehingga tubuh ini tidak menjadi manja

Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin

Nilai butir ini
(1 Pilih)