Injil dari Lukas 19:11-28;
Saya kutipkan sebagian:
Luk 19:11
Untuk mereka yang mendengarkan Dia di situ, Yesus melanjutkan perkataan-Nya dengan suatu perumpamaan, sebab Ia sudah dekat Yerusalem dan mereka menyangka, bahwa Kerajaan Allah akan segera kelihatan.
Luk 19:12
Maka Ia berkata: "Ada seorang bangsawan berangkat ke sebuah negeri yang jauh untuk dinobatkan menjadi raja di situ dan setelah itu baru kembali.
Luk 19:13
Ia memanggil sepuluh orang hambanya dan memberikan sepuluh mina kepada mereka, katanya: Pakailah ini untuk berdagang sampai aku datang kembali.
------
Luk 19:15
Dan terjadilah, ketika ia kembali, setelah ia dinobatkan menjadi raja, ia menyuruh memanggil hamba-hambanya, yang telah diberinya uang itu, untuk mengetahui berapa hasil dagang mereka masing-masing.
Luk 19:16
Orang yang pertama datang dan berkata: Tuan, mina tuan yang satu itu telah menghasilkan sepuluh mina.
Luk 19:17
Katanya kepada orang itu: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik; engkau telah setia dalam perkara kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota.
------
Luk 19:20
Dan hamba yang ketiga datang dan berkata: Tuan, inilah mina tuan, aku telah menyimpannya dalam sapu tangan.
Luk 19:21
Sebab aku takut akan tuan, karena tuan adalah manusia yang keras; tuan mengambil apa yang tidak pernah tuan taruh dan tuan menuai apa yang tidak tuan tabur.
Luk 19:22
Katanya kepada orang itu: Hai hamba yang jahat, aku akan menghakimi engkau menurut perkataanmu sendiri. Engkau sudah tahu bahwa aku adalah orang yang keras, yang mengambil apa yang tidak pernah aku taruh dan menuai apa yang tidak aku tabur.
Luk 19:23
Jika demikian, mengapa uangku itu tidak kauberikan kepada orang yang menjalankan uang? Maka sekembaliku aku dapat mengambilnya serta dengan bunganya.
------------
Perumpamaan dari Tuhan Yesus dalam Injil Lukas pagi ini, ada 3 macam tipe kelompok dalam menyikapi kekuasaan rajanya:
Kelompok Pemberontak, Kelompok Produktif, Kelompok pasif(jahat).
Perumpamaan ini sebagai gambaran bagaimana setiap masing-masing pribadi manusia menyikapi Sabda-Nya.
Saudaraku,
Apabila kita perhatikan rahmat Allah selalu ada sesuatu yang menentang dalam diri kita.
Keinginan baik selalu diikuti dengan bisikan keinginan yang jahat.
Demikian pula sebaliknya keinginan jahat selalu diikuti bisikan keinginan baik.
Nah.. kuasa penuh ada di diri pribadi masing-masing.
Namun tentunya pengaruh dari luar diri juga sangat kuat.
Banyak contoh yang kita bisa lihat dalam kehidupan sehari-hari.
Ada orang berbicara tentang cinta bahkan melagukan lagu-lagu cinta namun bercerai dengan istri/suaminya.
Ada orang yang lantang mengatakan kejujuran namun terjerat kasus korupsi.
Ada orang yang berjuang untuk rakyat namun akhirnya memperkaya diri sendiri.
Beberapa hari yang lalu saya terkesan dengan ucapan Megawati(PDIP), biarlah pemerintahan dipimpin oleh kepala pemerintahan dan agama dipimpin oleh pemimpin agama.
Garis pembatas yang tebal dan tegas mana kehendak Allah mana yang hanya mengikuti keinginan diri, harus nyata dalam kehidupan kita.
Sehingga hidup kita tidak dikuasai oleh keinginan jahat.
Rahmat Allah, Roh Kudus, bercahaya sangat terang dalam diri kita.
Cahaya-Nya tidak pernah redup atau pudar.
Yang banyak terjadi adalah berpaling dari Cahaya.
Allah memberikan Roh Kudus kepada kita
Semoga Roh Kudus yang selalu menjadi pemimpin dalam hidup kita.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Kamis 16 November 2017
Bapa
Engkau menciptakan kami dengan kasih-Mu
Karunia-Mu ada dalam diri kami
Roh Kudus-Mu menuntun langkah kami
Kami mohon ya Bapa
Semoga tidak ada hukum lain di dalam hati kami
Perintah-Mu baik
Perintah-Mu adil
Perintah-Mu kudus
Sabda-Mu adalah Guru dan Cahaya
Yang menjadi penuntun hidup kami
Penuhilah kami dengan sukacita surgawi
Sehingga kami tidak haus akan kesenangan dunia
Terpujilah Engkau ya Bapa
Kini dan sepanjang segala masa
Amin