Cetak halaman ini

Injil Lukas 1:5-25;

Ayat 5-14:

Luk 1:5
Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet.
Luk 1:6
Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat.
Luk 1:7
Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya telah lanjut umurnya.
Luk 1:8
Pada suatu kali, waktu tiba giliran rombongannya, Zakharia melakukan tugas keimaman di hadapan Tuhan.
Luk 1:9
Sebab ketika diundi, sebagaimana lazimnya, untuk menentukan imam yang bertugas, dialah yang ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan di situ.
Luk 1:10
Sementara itu seluruh umat berkumpul di luar dan sembahyang. Waktu itu adalah waktu pembakaran ukupan.
Luk 1:11
Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan.
Luk 1:12
Melihat hal itu ia terkejut dan menjadi takut.
Luk 1:13
Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes.
Luk 1:14
Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu.
--------

Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat

Saudaraku,
Zakharia adalah seorang imam, ia melayani Tuhan di Bait Suci di Yerusalem dua kali setahun.
Ia menikah dengan seorang istri yang dinikahi dari sudut pandang imam Yahudi.
Garis keturunan imannya, ia adalah keturunan dari imam besar pertama, Harun, saudara laki-laki Musa.
Ia dan Zakharia adalah orang-orang yang saleh, menaati perintah-perintah Tuhan.
Mereka tampaknya adalah orang-orang saleh yang terkemuka, tetapi kehidupan pernikahannya tidak baik-baik saja.
Elisabet istrinya mandul dan mereka berdua telah lanjut usia.
Kalau kita lihat di Kitab Mazmur 7:23: Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah.
Bagaimana seorang imam yang dekat sama Tuhan tidak dikaruniai anak? Ini adalah "aib".
Saya kira pikiran orang-orang di zaman itu seperti ini: jika seseorang menjalani hidup yang benar, Tuhan akan menghadiahi banyak anak.
Di mata publik itu aib, mereka pasti telah melakukan sesuatu yang salah.

Saudaraku,
kita semua memiliki pergumulan.
Mungkin kita pernah merasa diabaikan oleh Tuhan.
Tampaknya tidak ada jawaban untuk doa-doa kita.
Situasi hidup kita tidak baik dan kita mulai bertanya-tanya, apakah Tuhan mendengarkan doa-doa kita?
Mungkin kita mulai bertanya: "Apa kesalahanku?
Apakah aku doa-doaku salah?
Apakah aku tidak memiliki cukup iman?
Apakah ada dosa yang belum aku sesali di masa laluku?
Dan mungkin saja ada orang yang sampai bertanya: Apakah Tuhan benar-benar ada?

Saudaraku,
dosa dapat menghalangi doa-doa kita dan pekerjaan Tuhan dalam hidup kita.
Ada baiknya kita merendahkan diri di hadapan Tuhan, kita datang kepada-Nya dengan hati terbuka dengan jujur dan memohon pengampunan.
Lalu bertobat dan berpaling dari dosa.
Tuhan Yesus Kristus pasti mengampuni dosa-dosa kita.
Dan berusahalah selalu untuk hidup benar dihadapan-Nya, Ia tidak pernah membiarkan kita berjalan sendirian.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.

 

*Doa*

Allah Bapa kami
Kami mohon ampunilah dosa dan kesalahan kami
Kuasailah hati dan pikiran kami dengan kehendak-Mu
Dan bimbinglah kami untuk tetap setia hidup dalam ketaatan

Dengan pengantaraan Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa.

Nilai butir ini
(0 pemilihan)