"Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

Injil Matius 22:1-14;

Saya kutip sebagian:

Mat 22:1
Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka:
Mat 22:2
"Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya.
Mat 22:3
Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang.
Mat 22:4
Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini.
Mat 22:5
Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya,
Mat 22:6
dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya.
Mat 22:7
Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka.
--------

Orang-orang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang

Saudaraku,
membaca perumpamaan tentang tamu undangan yang tidak mau datang dalam pesta perkawinan anak raja, ingatan saya pagi ini tertuju ke Kitab Wahyu 13:15-16:
Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.

Saudaraku,
orang menghitung-hitung apa yang telah diperbuatnya.
Orang memikirkan seberapa cantiknya dan cakepnya.
Orang memikirkan kecakapannya atau kepandaiannya.
Orang memikirkan kekayaannya.
Orang selalu sibuk menghitung-hitung apa yang ia punyai.
Dan lain sebagainya.
Sebenarnya disela-sela pemikiran dan perasaan-perasaan seperti itu, ada kerinduan menerima penghiburan rohani.
Tetapi tidaklah mudah untuk memelihara kerinduan itu.
Sebab batin dan badan seperti berjalan beriringan tetapi tidak pernah bisa menyatu.
Maka yang terjadi: engkau tidak dingin dan tidak panas.

Saudaraku,
bukankah Allah telah memperlakukan kita dengan baik?
Bukankah Allah telah memanggil kita dengan lembut?
Bukankah Allah telah mengunjungi kita dengan ramah dan penuh kasih?
Bukankah Allah telah memberikan kekuatan kepada kita untuk menang atas dunia?
Dan bukankah Allah telah membuka mata dan telinga kita sehingga kita memngerti akan keutamaan hidup?

Saudaraku,
apapun yang dinodai oleh kepentingan diri sendiri tidak murni dan sempurna.
Mari menjaga diri agar hubungan kita dengan Allah tidak dinodai oleh kepentingan memuaskan diri sendiri.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa Hari Kamis 22 Agustus 2019

Allah Bapa kami
Syukur kami haturkan kepada-Mu
Oleh karena Engkau telah menjadikan kami manusia baru
Dan Engkau nyatakan semua perbuatan tangan-Mu dihadapan kami

Kami mohon rahmat kekuatan-Mu ya Bapa
Untuk mengalahkan semua kehendak yang tidak selaras dengan kehendak-Mu
Dan ajarilah kami untuk tetap rendah hati dan hanya tunduk kepada perintah-Mu

Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin

 

 

 

Nilai butir ini
(0 pemilihan)