"Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

Injil dari Matius 13:47-53;

Mat 13:47
"Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan.
Mat 13:48
Setelah penuh, pukat itupun diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang.
Mat 13:49
Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar,
Mat 13:50
lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.
Mat 13:51
Mengertikah kamu semuanya itu?" Mereka menjawab: "Ya, kami mengerti."
Mat 13:52
Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran dari hal Kerajaan Sorga itu seumpama tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya."
Mat 13:53
Setelah Yesus selesai menceriterakan perumpamaan-perumpamaan itu, Iapun pergi dari situ.

-------

Pagi ini saya teringat tentang memancing ikan.
Ingat bagaimana ikan yang terjerat oleh mata kail saat diangkat ke perahu atau ke daratan.
Meronta-ronta dengan sekuat tenaga, berusaha melepaskan diri.
Dan tentu si pemancing akan melepaskan kailnya lalu meletakkan ikan itu di ember atau keranjang lalu mati.

Senar pancing biasanya dibuat transparan, supaya tidak kelihatan di air.
Sebab air dan kornea mata ikan akan membiaskan cahaya pada sudut yang sama.
Ikan bisa melihat dengan jelas benda-benda di depannya maupun disampingnya.

Saatnya kita melihat manusia.
Manusia sesungguhnya bisa melihat umpan yang ada di kail adalah tipuan.
Tetapi pandangan matanya terbiaskan oleh keinginan dan hawa nafsu.
Kata terpancing sangat tepat diterapkan untuk manusia.
Marah karena terpancing kata atau sikap orang lain.
Menuruti hawa nafsu karena terpancing oleh kenikmatan daging.
Dan lain sebagainya.

Mari kita renungkan:
Apabila kita terpancing, maka akan seperti ikan yang terjerat mata kail.
Meronta-ronta, dan saat terlepas dari mata kail pasti akan mati.
Maka marilah kita memperbaiki diri.
Hidup mengikuti kehendak Allah, bukan mengikuti keinginan diri dan hawa nafsu.
Sebab tidak semua kehendak hati yang tampaknya baik itu harus segera dituruti.
Dan tidak semua yang tampaknya tidak baik harus dikesampingkan.
Berdoa dan selalu membaca kitab suci, membuat kita bisa melihat dengan jelas.
Sehingga tidak mudah tertipu dengan pembiasan senar pancing.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa Hari Kamis 03 Agustus 2017

Allah Bapa di dalam surga
Engkau adalah matahari dan perisai
Bagi orang yang hidupnya tidak bercela dihadapanMu
Kasih dan kemuliaan Engkau berikan kepada kami

Engkau memberi hidup dengan penuh kasih
Engkau-pun memberikan perlindungan kepada kami
Kami mohon ya Bapa
Agar kami selalu bisa mengendalikan setiap keinginan kami
Supaya keinginan kami tidak membuat resah orang lain
Buat kami kuat dan bisa bertindak tegas dan keras terhadap tipuan kenikmatan dan kesombongan
Buat kami agar bisa menjaga daging agar tunduk mengabdi dan melayani perintahMu

Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin

Nilai butir ini
(0 pemilihan)