"Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

Injil Markus 4:21-25;

Mrk 4:21
Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian.
Mrk 4:22
Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan tersingkap.
Mrk 4:23
Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"
Mrk 4:24
Lalu Ia berkata lagi: "Camkanlah apa yang kamu dengar! Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan diukurkan kepadamu, dan di samping itu akan ditambah lagi kepadamu.
Mrk 4:25
Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya."
--------

Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!

Saudaraku,
di zaman Tuhan Yesus, pemerintah dan tentara Romawi berhasil memadamkan harapan orang-orang Ibrani.
Para pemimpin Bait Suci dan pemerintah setempat terus-menerus meyakini bahwa harapan telah sirna.
Tentara Romawi mengganti harapan dengan ketakutan.
Orang-orang hidup dalam ketakutan dan kehilangan harapan.
Harapan mereka sebelumnya ada pada Allah, yang selalu ada untuk menyelamatkan yang tersisa.
Allah berjanji kepada orang-orang Ibrani bahwa apa pun yang terjadi di Bumi, mereka akan selamat.
Meskipun mereka mempercayai hal ini dengan sepenuh hati, harapan itu sedang dipadamkan oleh orang-orang Romawi.

Saudaraku,
ada banyak hal dalam hidup kita yang berusaha "menghalangi pendengaran dan penglihatan" kita.
Ketika telinga kita tidak lagi mendengar dan ketika mata kita tidak lagi melihat Allah, kita sangat mudah disesatkan.
Tuhan Yesus dengan sangat keras mengingatkan kita, perhatikan kata-katanya: "Barangsiapa mempunyai telinga!"
Bukankah setiap orang mempunyai telinga?
Tuhan Yesus mengetahui bahwa segala bentuk "suara cinta diri" selalu terdengar lebih lantang.
Dan suara itulah yang dipakai untuk "mengukur orang lain".
Dengan kondisi seperti itu, sulit sekali untuk menemukan dan mengakui segala bentuk kekurangan dirinya sendiri.
Tuli terhadap dirinya sendiri.

Saudaraku,
dengarkanlah Allah.
Jangan mencoba melayani "bisikan-bisikan kedagingan", sebab bisa mengacaukan hidup batin kita.
Perlahan tetapi pasti, kita masuk dalam jeratnya.
Dan puncaknya kita tidak lagi mendengar "teriakan Allah".

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa Hari Kamis 30 Januari 2025

Tuhan Yesus
Kami sangat sadar suara kedagingan terdengar sangat lantang
Oleh karena itu, kami mohon jangan pernah tinggalkan kami sendirian
Kami memerlukan kuasa-Mu
Kami mohon kuasailah hati dan pikiran kami dengan rencana dan kehendakMu
Dan berilah kami rahmat kekuatan untuk menyingkirkan segala hal yang menghalangi pendengaran kami akan Engkau

Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami,
Yang bersama dengan Bapa,
Dalam persatuan Roh Kudus,
Hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa

Nilai butir ini
(1 Pilih)