"Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

Injil Lukas 5:1-11;

Saya kutip sebagian:

Luk 5:2
Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya.
Luk 5:3
Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu.
Luk 5:4
Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan."
Luk 5:5
Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga."
Luk 5:6
Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.
Luk 5:7
Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam.
Luk 5:8
Ketika Simon Petrus melihat hal itu iapun tersungkur di depan Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa."
-------

Tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga

Saudaraku,
adakah diantara kita yang sungguh-sungguh bebas, dalam arti bebas tidak diperintah oleh apapun dan siapapun?
Kita makan karena diperintah oleh perut.
Emosi timbul dari pengelohan hati dari berbagai macam kondisi.
Hampir setiap orang lebih suka melakukan kehendaknya sendiri, atau kehendak orang lain yang sepaham dengan dia.

Saudaraku,
pemikiran dan pendapat sendiri atau orang lain yang sepaham dengan kita, belum tentu membawa kita kepada ketentraman atau kedamaian.
Manusia lebih mudah bersungut-sungut.
Merasa berat dan keluh kesah datang lebih cepat daripada semangat ketekunan.
Adapula yang tidak pernah puas akan pencapaiannya sendiri, bahkan sering pindah tempat dan kedudukan.

Saudaraku percaya bahwa Allah adalah sumber hikmat dan Ia mengetahui segala-galanya?
Saya berharap demikian.
Jadi bahan permenungan, bahwa kita tidak bisa hidup damai dan dalam berkat Allah jika kita tidak mendengarkan dan melakukan pendapat Allah.
Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa.
Mari jangan terlalu banyak alasan dan jangan pula jadi budak keinginan diri, dengarkanlah Allah berbicara dan mari mengikuti perintah-Nya.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa Hari Kamis 5 September 2019

Allah Bapa kami
Setiap saat ada keributan di hati dan pikiran kami
Sebab banyak penglihatan dan banyak pendengaran
Yang semuanya selalu terlihat baik
Kami selalu sadar tanpa Engkau kami bimbang
Untuk itu kami mohon ya Bapa
Janganlah kiranya tinggalkan kami sendirian
Kami membutuhkan rahmat kekuatan-Mu setiap saat
Supaya kami melihat kebenaran

Terpujilah Engkau ya Bapa
Kini dan sepanjang segala masa
Amin

Nilai butir ini
(0 pemilihan)