"Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

Injil Lukas 15:1-32;

Saya kutip sebagian:

Luk 15:1
Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia.
Luk 15:2
Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: "Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka."
Luk 15:3
Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka:
--------
Luk 15:10
Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat."
Luk 15:11
Yesus berkata lagi: "Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki.
Luk 15:12
Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka.
Luk 15:13
Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya.
Luk 15:14
Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan iapun mulai melarat.
--------
Luk 15:17
Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.
Luk 15:18
Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa,
Luk 15:19
aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.
---------

Ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat

Saudaraku,
sebagian besar dari kita pernah tersesat, namun kabar baiknya adalah kita mengetahui jalan pulang.
Dan jika ada yang saat ini sadar tersesat, pulanglah sekarang, sebab esok hari bisa saja tidak lagi menyadari bahwa sedang tersesat.

Saudaraku,
ada baiknya kita tidak selalu membuka diri terhadap setiap tawaran.
Sebab keinginan jahat bisa saja dibungkus dengan sangat menarik sehingga nampak luarnya baik.
Ada 2 senjata yang ampuh supaya tidak tertipu, yaitu tetap rendah hati dan tidak serakah.
Dengan kerendahan hati kita akan hidup dalam ketaatan.
Tanpa kerendahan hati, akan selalu merasa lelah dan mudah bersungut-sungut.
Tanpa kerendahan hati cinta tidak akan bertumbuh.
Tidak serakah menahan kita dari godaan hawa nafsu.
Mengapa kita mudah marah apabila ada hal-hal yang tidak berjalan sesuai dengan kehendak dan keinginan kita?
Bukankah tidak ada seorangpun di dunia ini yang bisa memastikan semua rencana dan keinginannya tercapai?

Saudaraku,
tuntutan kebutuhan hidup badani memang sangat berat, ada baiknya kita selalu menyadarinya.
Supaya kita tidak dibuatnya tersesat.
Jika saat ini ada yang sadar tersesat, mengapa menunggu sampai lain waktu untuk kembali?
Marilah bangkit, sekaranglah waktunya untuk kembali menjadi anak-anak Bapa.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa Hari Minggu 15 September 2019

Allah Bapa kami
Kami mengucap syukur
Oleh karena rahmat-Mu membimbing dan melindungi kami
Sehingga kami tidak lagi mencintai dunia
Namun menyatukan diri kami dengan Engkau

Ada musim kemarau ada musim hujan
Ada musim panas ada musim dingin
Dan itu semua harus kami lalui
Maka kami mohon ya Bapa
Kuasailah keinginan kami
Supaya kami tetap teguh dan setia hidup dalam kehendak-Mu

Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin

Nilai butir ini
(0 pemilihan)