"Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

Injil Lukas 1:39-56;

Ayat 39-43:

Luk 1:39
Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda.
Luk 1:40
Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet.
Luk 1:41
Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus,
Luk 1:42
lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu.
Luk 1:43
Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?
--------

Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu

Saudaraku,
Malaikat itu telah memberitahu Bunda Maria bahwa sepupunya yang sudah tua, Elisabet, yang dianggap tidak dapat memiliki anak, sudah hamil enam bulan.
Jadi, Bunda Maria pergi "dengan tergesa-gesa" ke rumah Elisabet.
Rumah Elisabet itu berjarak sekitar seminggu dengan berjalan kaki, menyusuri lembah Yordan dan mendaki hamparan tandus yang disebut "lembah kematian."
Jadi, perjalanan Bunda Maria menuju rumah Elisabet tidaklah mudah, terlebih Bunda Maria sedang dalam keadaan mengandung.
Yang menarik bagi saya adalah saat Bunda Maria mendengar ELisabet memanggilnya: ibu Tuhanku.

Saudaraku,
Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat Ke Surga, lahir dari dogma yang ditetapkan oleh Paus Pius XII pada tahun 1950.
Bunda Tuhan yang tak bernoda, Perawan Maria yang tetap perawan, setelah menyelesaikan perjalanan hidupnya di dunia, diangkat tubuh dan jiwanya ke dalam kemuliaan surgawi”.
Dogma ini penting bagi kita.
Bunda Maria manusia bisa seperti kita.
Tetapi sejak semula "dipilih oleh Allah" untuk mengandung dan melahirkan Sang Firman, menjadi manusia.
Kitapun manusia biasa, kita pun dipilih oleh Allah, untuk menjadi "tempat Firman-Nya".
Supaya melalui hidip kita, setiap orang dalam kehidupan kita, sungguh-sungguh *mengalami Allah yang hidup*.
Seperti Bunda Maria yang menjadi "kudus", oleh karena Anak yang dikandungnya.
Kitapun telah dikuduskan oleh Tubuh dan Darah Kritus.
Oleh sebab itu tetaplah hidup dalam "kesadaran" untuk menjaga supaya tetap setia hidup dalam kekudusan.
Perhatikan, walaupun mata kita melihat banyak orang baik, melihat banyak orang yang setia dan telinga kita mendengar kidung pujian.
Tidak serta merta bisa menjaga kesadaran kita, jika tanpa rahmat Allah.
Dan rahmat Allah akan selalu ada dalam hidup kita, jika kita setia melakukan kehendak-Nya.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa

Tuhan Yesus
Terimakasih Engkau memberikan Bunda-Mu untuk menjadi teladan bagi kami dan menjadi Bunda kami
Berkat-Mu pun selalu mengalir kepada kami melalui Bunda-Mu
Kami mohon jagalah kami supaya kami selalu hidup dalam ketaatan seperti Bunda Maria
Sehinga hanya rencana dan kehendak-Mu lah yang terjadi didalam hidup kami

Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami,
Yang bersama dengan Bapa,
Dalam persatuan Roh Kudus,
Hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa

 
Nilai butir ini
(0 pemilihan)