Cetak halaman ini

Injil Yohanes 13:31-33a, 34-35 ;

Yoh 13:31
Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus: "Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia.
Yoh 13:32
Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera.
Yoh 13:33
Hai anak-anak-Ku, hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti yang telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang, demikian pula Aku mengatakannya sekarang juga kepada kamu.
Yoh 13:34
Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.
Yoh 13:35
Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."
---------

supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi

Saudaraku,
kasih itu berawal dari rumah kita dan sampai ke ujung bumi.
Mengapa dari rumah?
Mustahil kita bisa mengasihi orang lain apabila kita tidak mengasihi istri/suami, anak, orangtua dan orang yang bekerja atau tinggal di rumah kita.
Dan pagi ini, saya ajak Saudara jujur, seberapa egoiskah kita?
Pertanyaan berikutnya seberapa sering kita dibodohi oleh pikiran kita sendiri?
Bernarkah cinta kasih itu datang dari hati?
Apakah bukan dari pikiran kita?
Sebagai seorang kristiani, yang artinya sanggup melaksanakan perintah Tuhan Yesus untuk saling mengasihi, mengapakah ada yang menyimpang?
Karena dalam pikirannya muncul alasan-alasan pembenaran diri dan untung rugi,

Saudaraku,
kasih itu peka, contoh sederhana tanpa diminta dan dengan tulus membantu pekerjaan rekannya.
Jika kita tidak punya waktu untuk orang lain, lalu apa yang kita punya?
Kasih itu tidak berpikir buruk tentang orang lain.
Jika pikiran kita sibuk memikirkan keburukan orang lain, kapan hidup kita damai?
Kasih itu tidak menghakimi.
Jika kita sadar pikiran kita terbatas dan ada banyak sudut kehidupan, dengan dasar apa kita menghakimi?

Saudaraku,
memang tidak ada seorangpun manusia bebas dari kecenderungan menuruti keinginan diri, bebas dari harapan balas jasa, bebas dari nafsu mencari keuntungan.
Namun kita adalah anak-anak Allah, hidup kita telah diubahkan oleh kasih Kristus.
Sehingga kita berani mengakui kekurangan dan kelemahan kita, sadar bahwa tidak ada seorangpun tanpa kekurangan, tidak seorangpun mampu mencukupi kebutuhan sendiri.
Oleh karena itu kita wajib saling menolong dan menghibur.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa Hari Minggu 19 Mei 2019

Allah Bapa kami
Yang mengasihi-Mu adalah orang-orang yang melakukan perintah-Mu
Kami sangat-sangat berterimakasih kepada-Mu ya Bapa
Sebab Engkau lebih dulu mengasihi kami
Dan dari tangan-Mu sendiri kami menerima kasih-Mu yang besar itu

Kami mohon penuhilah pikiran kami dengan sabda-Mu
Supaya tidak ada tempat lagi bagi kami untuk mengharapkan balas jasa
Dalam setiap perbuatan baik kami kepada siapapun

Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin

Nilai butir ini
(0 pemilihan)