Cetak halaman ini

Injil Lukas 1:57-66, 80;

Saya kutipkan sebagian:

Luk 1:62
Lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya kepada anaknya itu.
Luk 1:63
Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: "Namanya adalah Yohanes." Dan merekapun heran semuanya.
Luk 1:64
Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah.
--------

Zakaria jadi bisu selama Elisabet mengandung anaknya yaitu St. Yohanes Pembaptis.

Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai kepada hari, di mana semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada waktunya."(Luk 1:20)

Saya yakin selama tidak bisa bicara dengan manusia, Zakaria menjadi lebih intim dengan Allah, ngobrol dengan Allah.

Saudaraku,
Saya pernah mengalami kejadian seperti ini:
Waktu itu saya makan siang dengan seorang teman, karena asik ngobrol, setelah bayar di kasir saya tidak cek ulang nota makan dan langsung masuk ke mobil.
Nah setelah berkendara kira-kira 3km dan berhenti di lampu pengatur lalu lintas, saya iseng melihat nota makan.
Ternyata ada makanan/snack yang saya makan belum tercetak dalam nota.
Naah.. langsung saya berpikir untuk putar balik untuk bayar.
Tetapi terjadi perdebatan kecil yang cukup sengit di hati saya.

Gak usah sudah jauh.. toh salahnya kasir kan tadi sudah bilang.
Aaah.. kasihan ntar dia nombok.
Tidak usah balik yang nombok bukan kasirnya pasti dibagi rame-rame, jadi gak terlalu berat.
Balik aaah bukan masalah uangnya tapi kalau pas stock opname mereka kena masalah, kerja kurang teliti bisa dipecat.

Saudaraku,
cerita tersebut bisa jadi bahan ilustrasi bagaimana Allah mengasihi kita.
Ia selalu mendekat kepada kita dan menunjukkan jalan kebenaran.
Allah tidak diam, dan kita tidak tuli.
Kita tidak bisu dan Allah selalu siap mendengar.

Saya percaya kita semua mendengar suara Allah.
Semoga kita tidak menyepelekan apapun yang dihadapkan Allah kepada kita.
Apapun itu, pasti ada gunanya entah saat ini atau kelak.
Saudaraku, saya juga yakin kita bisa bicara dengan Allah.
Allah kita hadir dimana kita berada.
Dan tidak harus pakai bahasa khusus atau bahasa tubuh atau bahasa isyarat atau dengan tata cara tertentu, baju khusus, dll.
Ia Bapa yang baik, yang sangat mengenal anak-anak-Nya.
Allah kita bukan di tempat yang tidak kita kenal, sehingga kita harus mencari.
Allah kita tidak terbatas oleh waktu, Ia siaga setiap saat disisi kita.

Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal.
Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?(Bil 23:19)

Hari ini kita merayakan kelahiran St. Yohanes Pembaptis, penggenapan janji Allah dalam Maleakhi 3:1:
Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam.

Mari kita mendekat kepada Allah, mendengarkan suara-Nya, Ia akan memberkati kita dan menuntun kita kepada kebenaran.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.



Doa Hari Minggu 24 Juni 2018

Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri
Engkau mengerti pikiranku dari jauh

Puji dan syukur kami bawa kepada-Mu ya Bapa
Atas penyertaan-Mu yang sempurna dalam hidup kami
Kasih-Mu mencukupkan kami
Dan cahaya-Mu menerangi langkah kami

Terpujilah Engkau ya Bapa
Kini dan sepanjang segala masa
Amin

Nilai butir ini
(1 Pilih)