Injil Markus 9:2-10;
Mrk 9:2
Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka,
Mrk 9:3
dan pakaian-Nya sangat putih berkilat-kilat. Tidak ada seorangpun di dunia ini yang dapat mengelantang pakaian seperti itu.
Mrk 9:4
Maka nampaklah kepada mereka Elia bersama dengan Musa, keduanya sedang berbicara dengan Yesus.
Mrk 9:5
Kata Petrus kepada Yesus: "Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia."
Mrk 9:6
Ia berkata demikian, sebab tidak tahu apa yang harus dikatakannya, karena mereka sangat ketakutan.
Mrk 9:7
Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara: "Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia."
Mrk 9:8
Dan sekonyong-konyong waktu mereka memandang sekeliling mereka, mereka tidak melihat seorangpun lagi bersama mereka, kecuali Yesus seorang diri.
Mrk 9:9
Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan kepada mereka, supaya mereka jangan menceriterakan kepada seorangpun apa yang telah mereka lihat itu, sebelum Anak Manusia bangkit dari antara orang mati.
Mrk 9:10
Mereka memegang pesan tadi sambil mempersoalkan di antara mereka apa yang dimaksud dengan "bangkit dari antara orang mati."
--------
Yesus berubah rupa di depan mata mereka dan pakaian-Nya sangat putih berkilat-kilat
Saudaraku,
keilahian Yesus nampak dari mulai peristiwa kelahiran-Nya, peristiwa "berubah rupa", mujizat yang dibuat-Nya sampai pada hari kebangkitan-Nya.
Itu semua lebih dari cukup untuk kita yang percaya kepada-Nya, untuk sungguh-sungguh hidup sebagai anak-nak Allah.
Hidup kita harus bisa menjadi pintu pertobatan.
Hidup kita harus bisa menjadi penghiburan.
Hidup kita harus menjadi kabar baik.
Hidup kita harus penuh belas kasih.
Hidup kita harus membawa damai.
Hidup kita harus membawa kesembuhan.
Saudaraku,
iman kita mendorong untuk melakukan pertobatan terus menerus.
Sebab oleh karena iman, kita selalu sadar bahwa godaan daging itu sangat nyata.
Iman mendorong kita untuk "berubah", tidak lagi hidup untuk diri kita sendiri tetapi hidup untuk kemuliaan Allah.
Hidup tidak untuk melayani keinginan daging, tetapi untuk kemuliaan Allah.
Sebab pada saatnya nanti kita juga ingin "hidup dalam kemuliaan Allah", untuk selama-lamanya.
Saudaraku,
pendekatan hidup yang positif dan transformatif atau dengan semangat pertobatan, membuat kita bisa dengan sangat mudah membedakan antara "kemanusiaan dan keilahian".
Inilah yang menjadi inti ajaran Tuhan Yesus, kita harus sanggup menyalibkan daging untuk menuju kehidupan kekal bersama Tuhan Yesus.
Maka kita harus menjalani dengan penuh kesadaran bahwa kita diciptakan sesuai dengan "gambar Allah".
Masa Prapaskah, masa pantang dan puasa, masa yang baik untuk mengekplorasi kedekatan kita dengan Allah.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa
Tuhan Yesus
Engkau nyatakan kemuliaan-Mu setiap hari dalam hidup kami
Supaya kami sadar untuk tetap hidup sebagai anak-anak Allah
Kami mohon berilah kami kemauan yang kuat untuk taat kepada penglihatan dan pendengaran kami akan Engkau
Supaya kemuliaan-Mu menguasai hidup kami
Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami,
Yang bersama dengan Bapa,
Dalam persatuan Roh Kudus,
Hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa