"Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

Injil Lukas 4:21-30;

Saya kutipkan sebagian:

Luk 4:22
Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka: "Bukankah Ia ini anak Yusuf?"
--------
Luk 4:24
Dan kata-Nya lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya.
Luk 4:25
Dan Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak perempuan janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri.
Luk 4:26
Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang perempuan janda di Sarfat, di tanah Sidon.
Luk 4:27
Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorangpun dari mereka yang ditahirkan, selain dari pada Naaman, orang Siria itu."
Luk 4:28
Mendengar itu sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu.
--------

Bukankah Ia ini anak Yusuf?

Saudaraku,
ketika saya masih tinggal di Jakarta saya sering mendengar ucapan:  emang loe siape.
Nah kira-kira ucapan itulah yang terjadi saat Tuhan Yesus kembali ke kota asalnya, Nasaret.
Orang-orang Nasaret tahu bahwa Tuhan Yesus anak Maria dan Yusuf keluarga sederhana, tukang kayu.
Sedangkan yang biasa mengajar di bait Allah adalah para imam keturunan suku lewi dan ahli-ahli taurat.
Mereka tidak mendengarkan pengajaran-Nya, namun melihat siapa orangnya.

Saudaraku,
bukan sesuatu yang kebetulan, ada orang-orang di sekitar kita yang bisa kita jadikan teladan, ada pula yang mungkin mengingatkan kita saat kita salah, bahkan ada pula yang mungkin membenci kita.
Saya selalu berusaha peka terhadap apapun yang saya alami di hari-hari yang saya lalui.
Sebab walaupun mungkin ada yang merasa kurang nyaman atau mungkin teguran/cacian, saya pahami sebagai sarana untuk bercermin.
Minimal saya tidak akan berucap atau bersikap yang kurang baik atau yang membuat orang lain tidak nyaman.

Saudaraku,
marilah kita selalu berusaha untuk berbuat baik, walaupun ada yang mencibir.
Dan marilah kita jujur terhadap diri sendiri dan berani meminta maaf jika memang ucapan atau sikap kita membuat orang lain tidak nyaman.
Apapun latar belakang kita, apapun kompetensi kita, apapun jabatan kita, kita adalah anak-anak terang, maka hidup kita harus mampu membuat keluarga kita dan semua orang di kehidupan kita,  melihat Allah.
Selalu berhati-hati dalam UCAPAN dan PERBUATAN.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa Hari Minggu 3 Februari 2019

Karena Engkau Allah yang mahabaik
Ya Tuhan kami dan Allah kami
Dan yang telah menghibur dan mencukupkan kebutuhan kami
Kami mohon berikanlah kami rahmat kekuatan
Untuk tepap teguh dan setia hidup sebagai pewarta kebaikan-Mu
Jadikan kami pembawa damai dan sukacita untuk keluarga kami
Jadikan kami pembawa damai dan sukacita untuk tetangga kami
Jadikan kami pembawa damai dan sukacita untuk teman-teman dan rekan kerja kami
Jadikan kami pembawa damai dan sukacita untuk setiap orang yang kami temui

Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin

Nilai butir ini
(0 pemilihan)