"Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

Injil Yohanes 15:9-17;

Saya kutipkan sebagian:

Yoh 15:15
Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.
Yoh 15:16
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.
Yoh 15:17
Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain."
---------

Saudaraku, Allah yang Mahatahu tidak sembarangan memilih, Ia pasti mengetahui bahwa kita mampu menghasilkan buah.
Jika ada pohon tidak berbuah, ada kemungkinan misalnya terserang oleh hama, atau mungkin sinar matahari terhalang, dll.

Saudaraku, Allah memilih kita dan menempatkan kita bukan diatas gunung ataupun tempat terpencil.
Allah menempatkan kita dan melalui buah-buah yang kita hasilkan menjadikan kita sebagai perwujudan kasih-Nya kepada semua orang.
Satu dengan yang lainnya saling melengkapi, bukan sebaliknya saling menuduh dan menyalahkan, merasa dirinya yang paling hebat dan benar.
Jika mata, pikiran dan hati kita hanya untuk melihat yang salah, maka justru hal itu menjadi *hama* yang berpotensi berkembang liar dikehidupan kita.
Lalu pada akhirnya hidup akan selalu dipenuhi dengan ketidakpercayaan dan egois, seperti hama yang merusak tanaman.

Saudaraku, dalam ibadat ada tata gerak ada paduan suara, bisa dilihat sebagai simbol kebersamaan, kompak dan satu sama lain saling melengkapi.
Jadi jika di Tubuh Gereja terjadi saling menyalahkan atau ada yang ingin dominan, maka tata gerak akan terlihat kacau dan paduan suara tidak lagi terdengar indah sebab yang terdengar hanya suara sopran-nya saja dan fals.
Gereja menyanyi, semoga bukan hanya sekedar kata orang.
Kita sebagai orang yang terpilih, orang kristiani, setiap saat harus sadar kita adalah bagian dari paduan suara Allah.
Mari dalam sukacita bernyanyi, oleh karena kita semua telah menerima kebaikan Allah.

Sebab mereka sendiri berceritera tentang kami, bagaimana kami kamu sambut dan bagaimana kamu berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan yang benar.(1Tes 1:9)

Hidup yang berbuah untuk melayani Allah yang hidup dan yang benar, melaksanakan perintah-Nya.
Dengan saling mengasihi satu dengan yang lainnya.



Doa Hari Minggu 6 Mei 2018

Allah Bapa yang Mahakasih
Dengan penuh kasih Engkau telah memilih kami
Dan kasih-Mu pula yang memelihara kami
Sehingga hidup kami berbuah melimpah

Kami mohon ya Bapa
Kasih-Mu juga memberikan ketentraman untuk jiwa kami
Supaya pohon kehidupan kami berakar dalam dan kuat
Sehingga mampu menahan segala godaan keinginan
Yang semakin hari semakin kuat dan cerdik menggoda
Sebab keinginan diri adalah penghalang cahaya Roh Kudus-Mu
Dan cinta diri adalah hama yang merusak

Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin

Nilai butir ini
(0 pemilihan)