Cetak halaman ini

Injil Markus 10:2-16;

Saya kutipkan sebagian:

Mrk 10:2
Maka datanglah orang-orang Farisi, dan untuk mencobai Yesus mereka bertanya kepada-Nya: "Apakah seorang suami diperbolehkan menceraikan isterinya?"
Mrk 10:3
Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Apa perintah Musa kepada kamu?"
Mrk 10:4
Jawab mereka: "Musa memberi izin untuk menceraikannya dengan membuat surat cerai."
Mrk 10:5
Lalu kata Yesus kepada mereka: "Justru karena ketegaran hatimulah maka Musa menuliskan perintah ini untuk kamu.
Mrk 10:6
Sebab pada awal dunia, Allah menjadikan mereka laki-laki dan perempuan,
Mrk 10:7
sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya,
Mrk 10:8
sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu.
Mrk 10:9
Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."
--------

Saudaraku,
Cinta adalah kehendak, dan janji pernikahan adalah wujud dari pemenuhan kehendak.
Cinta adalah keinginan untuk kebaikan orang lain.
Dan memperbaiki sebuah pernikahan yang rusak itu pun sebuah pemenuhan kehendak.
Tentunya hal yang paling mendasar adalah dilandasi dengan keinginan baik dan kehendak yang benar.
Maka hal yang paling mendasar tersebut bukan hanya untuk mereka yang mau menikah tetapi mereka yang akan memperbaiki pernikahan yang rusak.
Entah sudah berapa kali saya menulis, bahwa pernikahan tidak cukup hanya dengan landasan jatuh cinta tetapi harus disertai dengan komitmen untuk selalu membangun cinta.
Dan komitmen itu dilakukan dengan mata yang selalu terbuka, tidak dengan mata tertutup.
Dalam arti melihat dengan jelas kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Seandainya mata terbuka hanya untuk melihat kelebihannya saja, dan menutup mata terhadap kekurangannya, maka tidak akan mungkin mampu untuk menjaga sebuah komitmen.

Saudaraku,
pernikahan harus dibangun dengan semangat memberi diri bukan untuk memenuhi keinginan diri.
Dan dengan semangat membangun cinta satu sama lain.
Cinta itu tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri.
Cinta itu tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
(Bdk 1Kor 13:5)
Maka pernikahan bukan untuk mencari pasangan yang siap melayani kita, namun wadah atau tempat dimana kita bisa melayani orang yang kita cintai.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa Hari Minggu 7 Oktober 2018

Allah Bapa di surga
Kami menyadari bahwa godaan datang setiap saat
Terkadang seperti angin yang datang dari segala arah
Demikian pula dalam setiap hubungan persahabatan atau pernikahan
Tidak mungkin tanpa kesulitan dan persoalan

Maka kami mohon rahmat-Mu ya Bapa
Supaya kami selalu memiliki semangat untuk melayani
Selalu bersemangat dan rajin memperbaiki diri
Mungkin kami telah merasa baik
Tetapi kebaikan itu akan sia-sia jika tanpa semangat untuk menjadi lebih sempurna

Terpujilah Engkau ya Bapa
Kini dan sepanjang segala masa
Amin

Nilai butir ini
(2 pemilihan)