Injil Yohanes 8:21-30;
Saya kutipkan sebagian:
Yoh 8:31
Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku
Yoh 8:32
dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."
Yoh 8:33
Jawab mereka: "Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapapun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?"
--------
Yoh 8:39
Jawab mereka kepada-Nya: "Bapa kami ialah Abraham." Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham.
Yoh 8:40
Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah; pekerjaan yang demiki
--------
Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu
Saudaraku,
apa yang kita yakini benar itu menjadi sangat-sangat penting, karena itu akan menentukan bagaimana kita hidup dan bagaimana kita melihat hidup.
Sebagai umat kristiani sangat-sangat jelas apa itu kebenaran yaitu jika kita tetap hidup dalam firman-Nya.
Tetapi apakah kebenaran itu selalu selaras dengan keinginan dan rencana kita?
Jawabanya: TIDAK
Rasul Paulus dengan sangat jelas menulis dalam Ibrani 4:12:
Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Saudaraku,
pikiran dan perasaan kita sering menyesatkan, sebab daging ini lemah dan selalu menuntut.
Tetapi firman Allah selalu mengajak kita untuk memikirkan lebih dahulu apa yang akan kita perbuat.
Maka kita harus memiliki standar yang lebih tinggi dan lebih mulia daripada keinginan diri.
Jangan lantas berkata: ah namanya juga manusia..!
Mari coba kita melihat para martir, orang kudus santo dan santa dan semua orang yang hidupnya berkenan dihadapan Allah, mereka manusia biasa sama seperti kita.
Saudaraku,
banyak orang yang lebih suka menjadi orang ternama daripada orang yang rendah hati.
Baik dalam kehidupan sehari-hari atau hanya sekedar di medsos dan WA group misalnya.
Banyak yang merasa paling pintar, merasa paling tahu segalanya, lalu ujung-ujungnya juga menghakimi orang lain atau mengatakan orang lain bodoh.
Maka kesimpulannya:
Kebenaran itu mudah dilihat dan dipahami:
Lebih baik mengasihi daripada menyakiti.
Lebih baik membangun daripada merusak.
Jika tidak bisa memuji janganlah mencela.
Jika pernah melakukan kesalahan jangan menghakimi.
Dan seterusnya.. silahkan Saudaraku lanjutkan..
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Rabu 10 April 2019
Allah Bapa kami
Firman-Mu tinggal menetap dalam hati kami
Yang mendorong kami untuk hidup bijaksana dihadapan-Mu
Kami mohon ya Bapa kuatkanlah kami
Supaya tetap tekun hidup dalam perintah-Mu
Disaat pencobaaan datang dan menganiaya kami
Rasa khawatir dan takut seringkali membuat kami gelisah
Kami pegang Firman-Mu
Bahwa kesusahan sehari cukuplah sehari
Dan kami percaya kami akan bergembira di esok hari
Saat kami setia dan tekun hidup dalam kebenaran-Mu
Terpujilah Engkau ya Bapa
Kini dan sepanjang segala masa
Amin