Injil Matius 26:14-25;
Bacaan Injil hari ini masih tentang Yudas.
Saya kutipkan sebagian:
Mat 26:20
Setelah hari malam, Yesus duduk makan bersama-sama dengan kedua belas murid itu.
Mat 26:21
Dan ketika mereka sedang makan, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku."
Mat 26:22
Dan dengan hati yang sangat sedih berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya: "Bukan aku, ya Tuhan?"
Mat 26:23
Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku.
Mat 26:24
Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan."
Mat 26:25
Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya."
---
Kemarin saya menulis tentang peperangan rohani.
Pagi ini saya lanjutkan dengan kecerobohan rohani.
Yudas telah 3 tahun bersama dengan Tuhan Yesus.
Ia mendengar pengajaranNya, menyaksikan mukjizat-mukjizat yang dilakukan oleh Tuhan Yesus.
3 tahun waktu yang sangat-sangat cukup untuk membangun kehidupan rohani.
Saudaraku pernah mendengar _kecerdasan emosional_?
Yaitu kemampuan seseorang untuk menerima, menilai, mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain di sekitarnya.
Saya ringkas:
Jujur menilai diri sendiri dan bisa mengendalikan diri.
Menyimpan dosa adalah contoh tidak jujur terhadap dirinya sendiri.
Dan saya menyebut hal itu *kecerobohan rohani* dan memicu terjadinya *peperangan rohani*.
Terjadinya didalam hati manusia.
Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.(Ams 4:23)
Menjaga hati supaya mampu mengontrol: perasaan, emosi, godaan, hawa nafsu dari dalam diri.
Dan mampu mengelola segala sesuatu dari luar diri yang memancing emosi.
Orang yang tidak bisa mengontrol diri sendiri akan sangat mudah terkalahkan bahkan oleh hal-hal kecil dan tidak berarti.
Menjadi mudah tersinggung apabila ada sesuatu yang merintangi keinginannya.
Beberapa hari yag lalu saya membaca di media:
Seorang tokoh agama mengatakan jika hukum potong tangan diterapkan maka orang akan takut mencuri.
Apakah keinginan mencuri berasal dari tangan??
Bukankah ada banyak orang yang mengendalikan kejahatannya dari dalam penjara?
Semoga kita semua memiliki kecerdasan rohani.
Yaitu kemampuan menilai dan mengontrol diri dengan Sabda Tuhan dan taat kepada perintah Allah.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Rabu 12 April 2017
Allah Bapa di dalam surga
Sumber kedamaian
Dengan Roh KudusMu
Engkau menyertai kami
Agar kami mampu menjaga hati kami
Kedamaian hati
Bukan kami peroleh saat keinginan kami terwujud
Melainkan saat kami selalu jujur dan mampu terlepas dari keinginan-keinginan duniawi.
Kami mohon
Agar sabdaMu selalu menerangi hati kami
Dan kami tidak jatuh oleh kata-kata yang keluar dari mulut kami
Tidak gelisah oleh karena perbuatan kami sendiri
Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan sepanjang segala masa
Amin