Injil Matius 13:1-9;
Saya kutip sebagian:
Mat 13:3
Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: "Adalah seorang penabur keluar untuk menabur.
Mat 13:4
Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.
Mat 13:5
Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis.
Mat 13:6
Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.
Mat 13:7
Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati.
Mat 13:8
Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.
Mat 13:9
Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"
--------
Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!
Saudaraku, seorang penabur mengetahui bahwa tidak semua benih akan tumbuh dan tidak semua yang tumbuh menghasilkan buah.
Yang menarik adalah penabur tetap saja menabur.
Dia adalah Allah Bapa kita yang selalu menaburkan benih-benih kasih setiap hari dan sepanjang waktu.
Karena kasih-Nya Allah dengan berbagai cara mendekati manusia ciptaan-Nya.
Dan dengan berbagai cara, Allah berbicara kepada manusia.
Namun tetap saja ada yang memilih untuk binasa, mata dan telinganya tertutup oleh kecantikan dunia.
Saudaraku,
ada baiknya selalu sadar dan melatih diri untuk meneliti dan mengendalikan keinginan hati.
Sebab pada dasarnya setiap makhluk termasuk manusia secara naluri akan selalu berusaha hidup dan melindungi diri dari berbagai ancaman.
Usaha-usaha yang dilakukan manusia untuk memenuhi kepuasan diri jika tidak disandingkan dengan kesadaran akan Allah maka berpotensi menjadi awal dari keserakahan.
Saudaraku,
siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar, mari kita perhatikan baik-baik apakah semangat hidup kita ini digerakkan oleh kesenangan hati kita sendiri?
Kalau si-AKU menjadi satu-satunya alasan dalam semangat hidup, maka saatnya kita kembali kepada Allah.
Sebab jika hal yang demikian dilanjutkan, sepanjang hidup hanya akan di penuhi kekecewaan dan keluh kesah.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Rabu 24 Juli 2019
Ya Bapa
Kami mengerti bahwa hanya pada-Mu lah ada jaminan keselamatan
Dan kami sadar bahwa perjalanan kami tidaklah mudah
Setiap saat kami harus siap mati raga
Untuk itu ya Bapa
Setiap hari kami memohon pertolongan-Mu
Memohon rahmat kekautan-Mu
Supaya keinginan kami untuk tetap bersama-Mu tidak terhimpit dan mati oleh kepuasan diri
Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin