"Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

Pagi ini saya mengambil Bacaan I:

1Yohanes 1:1-4;

1Yoh 1:1
Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang *Firman hidup*?itulah yang kami tuliskan kepada kamu.
-----------

Bagi saya Injil Yohanes sangat luar biasa.
Luar biasa bagi saya karena pada awal mula saya membaca Injil Yohanes, sangat sulit saya memahaminya.
Dan lalu saya menemukan banyak dimensi didalamnya.
Setelah dibaptis saya punya Kitab Suci hanya peerjanjian baru. kecil dan bersampul warna biru.
Tidak ada pembimbing atau pendamping rohani, kedua orang tua belum katolik.
Saya orang desa dan saya bersyukur kepada Tuhan sebab saya bisa melihat dengan jelas ada dimensi lain dalam hidup orang katolik.
Maka dorongan untuk mengikuti Tuhan Yesus sangat kuat.
Sama seperti yang ditulis oleh St. Yohanes dalam Injil pagi ini:
Telah saya lihat dengan mata saya, kasih yang begitu besar di dalam hidup anak-anak-Nya.
Yaitu dalam hidup keluarga teman-teman main kelereng dan teman-teman sekolah.
Mata saya melihat GARIS yang sangat tebal yang membedakan antara mereka yang mengikut Kristus dan yang tidak.

Yohanes mengawali Injil-nya:
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.(Yoh 1:1)

Ayat berikutnya:
Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.(Yoh 1:4)
Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.(Yoh 1:5)

Setelah sekian tahun saya baru tersadar akan hebatnya iman Kristen.
Apabila sungguh-sungguh percaya dan memberikan tempat kepada Firman itu dihidupnya, kegelapan tidak akan menguasainya.
Mata saya telah melihat begitu banyak orang yang hidupnya menghidupkan Tuhan Yesus.
Kuat, teguh dan setia dalam segala keadaan.
Tetap tersenyum walaupun dihina dan direndahkan.
Tetap memberi walaupun dirinya sendiri kekurangan.
Memiliki sensor yang kuat sehingga peka terhadap kesulitan orang lain.
Tidak egois.
Dan masih banyak lagi.

Saudaraku, tidak perlu mengerti teologi atau menjadi seorang ahli teologi untuk bisa menghidupkan Tuhan Yesus dalam hidup.
Kalimat singkat saat St. Yohanes diakhir hidupnya: anak-anakku cobalah kamu saling mengasihi.

Dengan saling mengasihi ada cahaya Kristus dalam hidup kita.
Sehingga kita tidak dikuasai oleh kegelapan.
Dan hidup kita bisa menjadi jalan bagi setiap orang yang akan datang kepada-Nya.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.



Doa Hari Rabu 27 Desember 2017

Bapa di sorga
Alam dan kekelaman selalu ada di sekitar kami
Kami mengucap syukur sebab Firman-Mu hidup dalam hidup kami
Sehingga kami tetap bercahaya walaupun di sekeliling kami ada kegelapan

Kami mohon ya Bapa
Roh Kudus-Mu selalu memancar dalam hidup kami
Sehingga semakin banyak orang yang merasakan kasih-Mu
Melalui hidup kami, aktivitas kami dan pekerjaan kami

Pakailah hidup kami
Untuk kemuliaaan-Mu

Terpujilah Engkau ya Bapa
Kini dan sepanjang segala masa
Amin

Nilai butir ini
(0 pemilihan)