Injil Matius 23:27-32;
Saya kutip sebagian:
Mat 23:27
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran.
Mat 23:28
Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan.
--------
Di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan
Saudaraku,
saya sering mendengar agama ibaratnya seperti baju, dan saya memang kurang paham maksudnya.
Ada yang berkata juga agama adalah ageman (Bhs Jawa), bahasa indonesianya pakaian.
Sebab jika memang agama hanya seperti pakaian, tentunya bisa saja pakaiannya saja yang nampak suci.
Seperti kuburan yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran.
Saudaraku,
jika hanya fokus dengan aturan-aturan agama saja tidak akan cukup berkuasa untuk mengubah diri.
Kembali saya ingatkan bahwa kekristenan adalah hubungan intim dengan Tuhan Yesus Kristus.
Maka kita harus memberi kuasa penuh kepada Roh Kudus untuk mengatur gerak hidup kita, berkuasa atas hati dan pikiran kita.
Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.(Bdk 1Sam 16:7)
Saudaraku,
kita telah mendapatkan pelajaran dari orang Farisi, sangat-sangat jelas dan nyata untuk kita jadikan cermin.
Maka hendaklah kita tidak mengulangi kesalahan orang-orang Farisi.
Bagi sebagian orang tantangannya bukan tentang jujur kepada Tuhan, namun jujur terhadap diri sendiri.
Mari pikirkan dahulu apa yang akan kita perbuat, sebelum mulai menyingsingkan lengan baju.
Supaya kita tidak terseret oleh keinginan-keinginan yang menipu diri sendiri.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Rabu 28 Agustus 2019
Allah Bapa kami
Pertimbangan-pertimbangan kami tidak akan pernah sempurna
Untuk itu kami selalu mohon pertolongan-Mu
Sebab pengetahuan kami tidak akan pernah cukup
Dan pikiran kami pun terbatas
Tanpa rahmat kekuatan-Mu kami akan selalu kalah
Puji dan syukur kami haturkan kepada Bapa
Roh-Mu setia menyertai kami
Mengajar kami dan menerangi setiap langkah kami
Supaya tidak ada lagi kepalsuan dalam hidup kami
Terpujilah Engkau ya Bapa
Kini dan sepanjang segala masa
Amin