"Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

Injil dari Matius 23:27-32;

Mat 23:27
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran.
Mat 23:28
Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan.
Mat 23:29
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu membangun makam nabi-nabi dan memperindah tugu orang-orang saleh
Mat 23:30
dan berkata: Jika kami hidup di zaman nenek moyang kita, tentulah kami tidak ikut dengan mereka dalam pembunuhan nabi-nabi itu.
Mat 23:31
Tetapi dengan demikian kamu bersaksi terhadap diri kamu sendiri, bahwa kamu adalah keturunan pembunuh nabi-nabi itu.
Mat 23:32
Jadi, penuhilah juga takaran nenek moyangmu!

--------

Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. (1Yoh: 8)

Itulah deskripsi munafik menipu diri sendiri

Tuhan Yesus datang ke dunia untuk orang berdosa dan menawarkan pertobatan.

Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat. (Luk 5:32)

Pertobatan adalah suatu usaha terus menerus, bukan hanya saat kita dibaptis atau setelah mengaku dosa.
Oleh karena itu kita harus sungguh-sungguh rajin berusaha mencapai kemajuan hidup.
Mengalahkan sifat buruk dengan sekuat tenaga berpaling dari hal-hal yang tidak baik.
Jika melihat sesuatu yang menurut kita pantas dicela, janganlah ikut mencela.
Hindarilah meremehkan hal-hal yang dianggap sepele/kecil.
Sebab itu juga akan menjadi kebiasaan meremehkan kesalahan-kesalahan kecil.
Kesalahan atau dosa sekecil apapun bisa membuat kita terjatuh.
Dan bisa juga menjadi pijakan untuk berbuat kesalahan yang lebih besar.

Marilah kita waspada kepada diri sendiri.
Harus mampu mengendalikan diri.
Supaya kita tidak mudah diperintah oleh hawa nafsu.

Memegang teguh Sabda Tuhan dan ajaran Gereja.
Dan janganlah berlagak suci.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa Hari Rabu 30 Agustus 2017

Kami tidak pernah bisa berlari menjauh dariMu ya Bapa
Kami hanya bersembunyi dibalik dosa kami
Yang membuat hidup kami terpenjara oleh dosa itu

Oleh karena itu ya Bapa
Kami mohon bimbinganMu setiap hari
Supaya kami tidak pernah lelah memperbaiki diri
Sehingga tak ada lagi sedikitpun yang kami sembunyikan di hadapanMu
Hidup jujur dan bersih
Tak ada lagi penghalang antara kami dengan Engkau

KepadaMu kami arahkan pandangan kami
KepadaMu kutaruh kepercayan kami, ya Bapa

Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin

Nilai butir ini
(0 pemilihan)