"Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

Injil Lukas 16:9-15;

Luk 16:9
Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi."
Luk 16:10
"Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.
Luk 16:11
Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?
Luk 16:12
Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?
Luk 16:13
Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
Luk 16:14
Semuanya itu didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, dan mereka mencemoohkan Dia.
Luk 16:15
Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah.
----

Kata pencitraan menjadi sangat terkenal di negara kita menjelang pilkada.
Calon walikota, calon bupati, calon gubernur atau calon presiden mencoba menebar pesona.
Dan ternyata pencitraan memang cukup ampuh untuk mendapatkan dukungan.
Masih banyak orang yang lebih terpesona dengan penampilan luarnya, manis mulutnya daripada melihat rekam jejaknya.
Dan keadaan itu semakin parah sebab masih banyak orang yang tergiur oleh kekayaan dan kekuasaan.
Demikian pula beberapa tokoh agama tidak ketinggalan.
Dengan berbagai alasan ikut-ikutan menebar pesona ikut membantu pencitraan calon-calon penguasa.

Adapula yang sibuk mencari pencitraan rohani.
Berbicara selalu mengutip ayat-ayat kitab suci.
Sibuk mengikuti kegiatan keagamaan dimana-mana bahkan sampai luar kota ataupun luar negeri.
Yang menyedihkan keluarganya sendiri menjadai terabaikan.

Bolehlah kita punya cita-cita atau keinginan menjadi bulan dan bintang di langit.
Gemerlap cahayanya terlihat dimana-mana.
Namun janganlah lupakan perkara-perkara kecil yang menjadi kewajiban dan tanggung jawab kita.
Lebih baik melakukan hal-hal kecil yang mampu menyalakan apapun yang kita sentuh.

Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?
Orang benar yang bersih kelakuannya.(Bdk Ams 20:6-7)

Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."(Mat 5:16)

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa Hari Sabtu 11 November 2017

Allah Bapa di dalam sorga
Kami mengucap syukur untuk semua yang telah kami terima
Keagungan-Mu nyata dalam hidup kami
Perbuatan-perbuatan dan karya-Mu dalam hidup kami
Ya bapa Engkau sangat mengasihi kami

Kami mohon ya Bapa
Jauhkanlah kami dari ketidakpuasan
Yang akan membawa kami kepada keserakahan dan pencitraan
Ajarilah kami untuk selalu bersyukur
Dengan hal-hal kecil dan sederhana

Semoga
Melalui mulut kami
Melalui tangan kami
terpancar kebaikan-Mu

Terpujilah Engkau ya Bapa
Kini dan sepanjang segala masa
Amin

Nilai butir ini
(1 Pilih)