"Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

Injil Matius 22:15-21;

Mat 22:15
Kemudian pergilah orang-orang Farisi; mereka berunding bagaimana mereka dapat menjerat Yesus dengan suatu pertanyaan.
Mat 22:16
Mereka menyuruh murid-murid mereka bersama-sama orang-orang Herodian bertanya kepada-Nya: "Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur dan dengan jujur mengajar jalan Allah dan Engkau tidak takut kepada siapapun juga, sebab Engkau tidak mencari muka.
Mat 22:17
Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?"
Mat 22:18
Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka itu lalu berkata: "Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik?
Mat 22:19
Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu." Mereka membawa suatu dinar kepada-Nya.
Mat 22:20
Maka Ia bertanya kepada mereka: "Gambar dan tulisan siapakah ini?"
Mat 22:21
Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."
---------

Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah

Saudaraku,
St.Agustinus mengajarkan:
Keadilan duniawi terbatas pada urusan dunia semata.
Sementara keadilan ilahi menjadi tujuan akhir yang lebih tinggi,
Memandu kita umat kristiani menuju kehidupan kekal dan menciptakan hubungan yang harmonis antara manusia dengan Allah.
Dalam konteks bacaan Injil hari ini: _Berikan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah,_ kita diajak untuk "bertindak adil" kepada Allah supaya hubungan kita dengan Allah tetap harmonis.
Menurut saya, bertindak adil kepada Allah adalah:
Berbuat baik kepada orang lain.
Mengampuni kesalahan orang lain.
Mengasihi sesama.
Hidup penuh dengan belas kasih.
Tetapi bukankah orang-orang yang tidak mengenal Allah juga melakukannya?

Saudaraku,
yang menbedakan antara kita dengan orang yang tidak mengenal Allah dalam berlaku adil kepada sesama dan kepada Allah:
Kita bertindak adil kepada oleh karena "dorongan dari dalam".
Sedangkan orang-orang dunia melakukannya hanya semacam memenuhi kewajiban kemanusiaan.
Oleh karena itu hendaknya kita senantiasa menjaga "kemurnian hati".
Hati kita harus bebas dari segala macam bentuk cinta diri.
Percayalah penyelenggaraan ilahi lebih dari cukup, dalam hidup kita.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa

Tuhan Yesus, Engkau melihat hati
Kami mohon pandanglah hati kami ini
Ajarilah kami berlaku adil kepada sesama dan kepada-Mu

Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami,
Yang bersama dengan Bapa,
Dalam persatuan Roh Kudus,
Hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa

Nilai butir ini
(0 pemilihan)