"Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

Injil Markus 16:9-15;

Saya kutipkan sebagian:

Mrk 16:12
Sesudah itu Ia menampakkan diri dalam rupa yang lain kepada dua orang dari mereka, ketika keduanya dalam perjalanan ke luar kota.
Mrk 16:13
Lalu kembalilah mereka dan memberitahukannya kepada teman-teman yang lain, tetapi kepada merekapun teman-teman itu tidak percaya.
Mrk 16:14
Akhirnya Ia menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan, dan Ia mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya.
Mrk 16:15
Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.
---------

Saudaraku, penolakan terhadap Tuhan Yesus tidak akan pernah berhenti sebelum dunia ini lenyap.
Tidak hanya tentang kebangkitan-Nya, keTuhanan-Nya tetapi Gereja-Nya selalu dicari-cari untuk menjadi sasaran tembak oleh orang-orang yang tdak percaya.
Cahaya kasih dan pengampunan-Nya, menyingkap atau membuka selubung sehingga tidak ada lagi tempat untuk dosa.
Si jahat berteriak-teriak dan selalu melawan dengan segala cara, dari dalam maupun dari luar.

Tuhan Yesus tidak mengajarkan kita untuk melawan dengan kekerasan, bahkan Tuhan tidak pernah mengajarkan untuk mencaci.
Tetapi kita harus mampu menjadi tanda kasih dan pengampunan-Nya.
Kita sebagai anak-anak Allah harus tetap bercahaya, memancarkan kedamaian, janganlah sampai padam.
Negara kita indonesia sedang penuh dengan caci-maki, saling melaporkan, saling menghujat dan banyak sekali yang bermain api.
Kita yang telah dewasa dalam iman, mungkin bisa lebih bijaksana.
Tetapi hati-hati dengan anak-anak kita, mereka melihat tontonan yang penuh dengan permusuhan.
Lapor dan melaporkan, tuntut menuntut, hujat menghujat, semakin banyak orang mudah disulut kebencian.

Saudaraku, mari kita mengawali dari diri kita.
Jika masing-masing pribadi tetap bercahaya, maka tidak akan ada kegelapan di dalam keluarga.
Praktekkan pengampunan dalam keluarga.
Kita sangat pandai memaafkan perbuatan kita sendiri dan berusaha orang lain agar memahami atau memaafkan.
Tetapi apakah kita menyadari bahwa kita harus memahami orang lain?
Bukankah jika kita ingin orang lain sabar kepada kita, kita juga harus bersabar hati kepada orang lain?

Marilah mengusahakan hidup menjadi Cahaya Kristus.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.



Doa Hari Sabtu 7 April 2018

Bapa di sorga
Kami telah menerima kedamaian dari-Mu
Terimakasih dan kami mengucap syukur

Ada permusuhan dihadapan kami
Ada kebencian dihadapan kami
Jadikanlah kami pembawa damai

Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin

Nilai butir ini
(0 pemilihan)