"Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

Injil Lukas 6:1-5;

Luk 6:1
Pada suatu hari Sabat, ketika Yesus berjalan di ladang gandum, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya, sementara mereka menggisarnya dengan tangannya.
Luk 6:2
Tetapi beberapa orang Farisi berkata: "Mengapa kamu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?"
Luk 6:3
Lalu Yesus menjawab mereka: "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan oleh Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar,
Luk 6:4
bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan mengambil roti sajian, lalu memakannya dan memberikannya kepada pengikut-pengikutnya, padahal roti itu tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam?"
Luk 6:5
Kata Yesus lagi kepada mereka: "Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."
-------

Padahal roti itu tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam?

Saudaraku,
tentang makan ada banyak hal yang menarik, ada yang tidak bisa menggunakan sendok ada yang harus menggunakan sendok, ada yang tidak bisa makan nasi bungkus, ada yang merasa jijik kalau makan di warung yang kecil dan terlihat jorok, dan lain-lain.
Ada tata cara atau aturan makan dikalangan tertentu atau acara-acara khusus.
Dan yang menarik ada istilah makan untuk hidup atau hidup untuk makan.
Saya tertarik dengan kalimat, makan untuk hidup.
Dan saya berpendapat bahwa ibadat adalah makan untuk hidup.
Di beberapa gereja mulai ada himbauan dalam banner atau semacamnya yang isinya mengingatkan bahwa: datang ke gereja untuk ibadat, dihimbau tidak mengunakan telepon seluler dan sejenisnya.
Nah orang-orang yang saat ibadat masih sibuk menggunakan telepon seluler  mungkin menganggap ibadat di gereja semacam makan roti di warung.

Saudaraku,
ibadat adalah makan untuk kehidupan rohani, supaya sehat, tumbuh dan berbuah.
Makan makanan rohani tidak pantas dilakukan dengan sambil, sadarlah bahwa ALLAH sendiri yang melayani kita, bahkan Ia dengan sabar dan penuh kasih menyuapkan makanan ke mulut kita.
Dan mari kita sadari bahwa tanpa ibadat kita akan mati, bahkan bukan mati tapi binasa oleh karena menyimpang dari jalan Allah.
Tuhan kita Yesus Kristus telah menyatakan bahwa Ia adalah Tuhan atas hari sabat, Ia yang bertahta dalam ibadat kita.
Maka mari selalu semangat dan taat dalam ibadat dan siapkan diri dengan sebaik-baiknya, karena ibadat adalah salah satu perwujudan ketaatan dan hormat kita kepada kuasa Allah.
Dengan menyadari itu maka kita akan terhindar dari kuasa diri sendiri, yang akan membuat orang jadi sombong, serakah, merasa paling benar dan sulit menghargai orang lain.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa Hari Sabtu 7 September 2019

Allah Bapa kami
Kami selalu menggunakan kekuatan-Mu untuk mengalahkan setiap godaan
Setiap saat kami sadar bahwa Roh-Mu hidup dalam diri kami
Memegang kami dengan kuat agar kami tidak terombang-ambing oleh keinginan
Dan Roh-Mu pula yang mengajarkan ketaatan

Puji dan syukur kami persembahkan kepada-Mu ya Bapa
Kasih dan kebaikan-Mu yang tidak pernah berhenti
Memenuhi hidup kami setiap hari
Sehinga kami semakin kuat, taat dan setia hidup dalam perintah-Mu

Terpujilah Engkau ya Bapa
Kini dan sepanjang segala masa
Amin

Nilai butir ini
(0 pemilihan)