"Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

Injil Yohanes 6:30-35;

Yoh 6:30
Maka kata mereka kepada-Nya: "Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan?
Yoh 6:31
Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari sorga."
Yoh 6:32
Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari sorga.
Yoh 6:33
Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia."
Yoh 6:34
Maka kata mereka kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa."
Yoh 6:35
Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.
--------

Tentu sangat memprihatinkan jika melihat seseorang ataupun diri kita sendiri sadar, sedang duduk satu meja dengan Allah, namun kelaparan.
Padahal Tuhan telah mengundang perjamuan makan dengan cuma-cuma alias gratis.
Mungkin saja alasan untuk hadir hanya karena perasaan tidak enak, atau sekedar untuk rasa hormat.
Saudaraku, apakah kegiatan rohani yang kita jalani membuat batin kita kenyang?
Atau mungkin hanya membuat kenyang hidup jasmani, misalnya ibadat di gereja karena malu atau jaim, orang kristiani hari minggu kok tidak ibadat.
Atau kegiatan rohani hanya untuk mencari sesuatu yang lain.

Saudaraku, setuju atau tidak setuju manusia sejak kecil lebih cenderung kepada kejahatan.
Apabila makanan ilahi yaitu Roti dari sorga tidak lagi merubah hidup kita menjadi kudus, sudah sangat jelas kita tidak akan pernah sampai ke sorga atau berakhir dalam kematian.
Sorga bukanlah kematian, namun kehidupan baru dengan tubuh kebangkitan dan itu nyata sebab Tuhan Yesus sendiri sudah membuktikannya.

Saudaraku, Tuhan Yesus mengundang dan bahkan menjemput untuk makan bersama di rumah-Nya.
Ia menyambut dengan kasih dan kebaikan-Nya dan memberikan penghiburan yang istimewa bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya.
Umat manakah yang menerima anugerah sedemikian besarnya seperti umat kristiani?
Lalu perntanyaannya: adakah diantara kita yang masih lapar?

Mari saya ajak merenungkan Injil Lukas 15:16-18:
Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya.
Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.
Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa,

Kita adalah anak-anak Allah, makan satu meja dengan Allah.
Hendaklah kita tidak bertindak bodoh, sibuk mencari makanan diluar atau bertindak seperti orang upahan.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.



Doa Hari Selasa 17 April 2018

Bapa di sorga
Terimalah kerinduan kami untuk memuji Engkau
Sebab Engkau telah menyediakan kebutuhan kami
Kupersembahkan hidup kami kepada-Mu ya Bapa
Sebagai tanggapan kami atas rahmat dan cinta kasih-Mu

Allah Bapa yang Mahakuasa
Jauhkanlah kejahatan-kejahatan ynag mengacaukan hidup kami
Dan kami mohon rahmat kekuatan Roh-Mu
Agar kami tidak menjadi lemah

Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin

Nilai butir ini
(0 pemilihan)