Injil Lukas 7:11-17;
Saya kutip sebagian:
Luk 7:12
Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu.
Luk 7:13
Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!"
Luk 7:14
Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!"
Luk 7:15
Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya.
Luk 7:16
Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata: "Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita," dan "Allah telah melawat umat-Nya."
--------
Allah telah melawat umat-Nya
Saudaraku,
setiap saat kita harus menyadari bahwa Allah bukan hanya hadir di gereja atau saat ibadat, namun hadir dalam setiap pribadi anak-anak-Nya.
Maka keluarga kita, tetangga kita, rekan kerja kita dan setiap orang dalam kehidupan kita seharusnya merasakan kehadiran Allah melalui hidup kita..
Menjadi bahan permenungan kita masing-masing dan saatnya kita bertanya kepada diri sendiri, bagaimana kita berucap, bersikap dan bagaimana perbuatan kita terhadap orang lain selama ini.
Saudaraku,
kebangkitan anak seorang janda, membuka mata banyak orang, memberikan pengharapan kepada banyak orang, terutama mereka yang hidup tapi sejatinya mati.
Mati rasa terhadap keadaan sekitarnya, atau mereka yang tidak lagi punya pengharapan.
Kita tidak perlu pintar untuk mengajar.
Kita tidak perlu kaya untuk berbagi.
Kita tidak perlu jabatan untuk memberi teladan.
Yang diperlukan adalah semangat melayani.
Tidak semua alat terbuat dari emas, masing-masing alat memiliki kegunaannya sendiri.
Tukang kayu menggunakan gergaji, dokter bedah menggunakan pisau bedah.
Percayalah Tuhan Yesus pasti menggunakan hidup kita, supaya setiap orang melihat kebenaran dan setiap orang merasakan belas kasih Allah.
Kewajiban kita adalah menjadi alat dan ijinkanlah Allah menggunakannya.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Selasa 17 September 2019
Allah Bapa kami
Seringkali kami disibukkan oleh kekhawatiran kami sendiri
Sehingga kami lupa bahwa Engkau hidup
Maka kami mudah gelisah, mengeluh dan cepat putus asa
Ampunilah kami ya Allah, ampunilah kami
Kami mohon rahmat kekuatan-Mu ya Bapa
Jadikanlah hidup kami ini alat-Mu
Dan yakinkanlah kami
Bahwa sekecil apapun tangan kami melakukan kehendak-Mu
Engkau yang akan menjadikan karya tangan anak-anak-Mu ini menjadi besar
Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin