Cetak halaman ini

Injil Matius 5:43-48;

Saya kutipkan sebagian:

Mat 5:43
Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
Mat 5:44
Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
Mat 5:45
Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
Mat 5:46
Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?
--------

Kasihilah musuhmu, dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga

Saudaraku,
Tuhan Yesus memberikan *PERINTAH*, bukan saran dan bukan pula hanya sekedar permintaan.
Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi, Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku.(Bdk Yoh 13:34-35)

Saudaraku,
sangat jarang orang menggunakan ukuran yang sama dengan dirinya sendiri saat menilai orang lain.
Sederhana saja, setiap orang ingin dimaafkan, ingin dikasihi, namun untuk memaafkan dan mengasihi orang lain tidak semudah seperti keinginannya.
Mengasihi selalu diikuti dengan pelayanan dan pengorbanan, sehingga berlawanan dengan keinginan daging, sebab daging selalu menuntut untuk dilayani.
Dalam keluarga misalnya, jika ada kasih seharusnya satu dan yang lainnya akan saling melayani dan mau berkorban.
Tetapi ada yang karena sesuatu alasan berbagi tugas maka berujung menjadi sebuah perintah, istri urusan dapur dan mengurus anak, suami jadi tidak peduli pekerjaan rumah karena merasa bukan tugasnya.
Dengan demikian tanpa disadari membangun jarak dan memciptakan ketidakpedulian, lalu cinta kasih lama kelamaan akan padam.
Demikian pula dalam lingkup aktivitas pekerjaan, membantu menyelesaikan perkerjaan temannya adalah wujud mengasihi sesama.

Saudaraku,
arahkanlah pandangan kita kepada diri kita sendiri, hindari menilai orang lain dan selalu mawas diri.
Supaya kita tidak punya kebiasaan menilai orang lain.
Sebab kebiasaan menilai orang lain tidak berhenti hanya menilai, pasti akan berlanjut menghakimi.
Dan penilaian itu akan menjadi pertimbangan-pertimbangan yang akan digunakan oleh si jahat untuk melawan perbuatan kasih.
Mari kalahkan semua pertimbangan-pertimbangan akal budi dengan KASIH, itulah jalan yang benar menuju keselamatan.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa Hari Selasa 18 Juni 2019

Allah Bapa kami
Kami mohon rahmat kekuatan-Mu untuk menjauhkan diri dari kepuasan diri
Dan tidak mudah percaya pertimbangan-pertimbangan akal budi
Kuasailah hati dan pikiran kami dengan Firman-Mu
Puaskanlah kami dengan kebaikan-Mu
Supaya kami hanya taat kepada perintah-Mu

Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin

 

Nilai butir ini
(1 Pilih)