"Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

Injil Yohanes 17:1-11a;

Saya kutipkan sebagian:

Yoh 17:1
Demikianlah kata Yesus. Lalu Ia menengadah ke langit dan berkata: "Bapa, telah tiba saatnya; permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau.
Yoh 17:2
Sama seperti Engkau telah memberikan kepada-Nya kuasa atas segala yang hidup, demikian pula Ia akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya.
Yoh 17:3
Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.
Yoh 17:4
Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.
Yoh 17:5
Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.
Yoh 17:6
Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang, yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia. Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan mereka kepada-Ku dan mereka telah menuruti firman-Mu.
--------

Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan mereka kepada-Ku dan mereka telah menuruti firman-Mu

Saudaraku,
cara-cara Allah terlihat bodoh dimata orang yang tidak mengenal Allah.
Hidup dengan cara Allah contohnya: memaafkan dan mengampuni saat dihina atar disakiti.
Mengampuni orang yang membenci dan memusuhi kita, memang nampak bodoh bagi orang-orang dunia.
Sebaliknya jika kita hidup dengan cara Allah, kemudian melihat orang-orang yang mengejar kehormatan dunia, mereka-mereka itu juga nampak bodoh.

Saudaraku,
kita hafal syahadat para Rasul:
Aku percaya akan Allah, Bapa yang Mahakuasa, pencipta langit dan Bumi
Dan akan Yesus Kristus, Putra-Nya yang tunggal, Tuhan kita, dan seterusnya....
Kita rajin ibadat, rajin berdoa.
Namun jika hidup tidak mampu mencerminkan memiliki Allah yang HIDUP, sama saja tidak mempraktekkan cara Allah.
KARAKTER utama memiliki Allah yang hidup adalah KASIH.
Kita adalah milik Kristus, kebanggaan kita adalah apabila kita melakukan firman-Nya, bukan bangga karena perbuatan-perbuatan kita yang kita anggap baik.
Kita tidak memiliki apa-apa yang patut dibanggakan.
Lihatlah banyak orang bangga dengan kekuasaan, kehormatan, kekayaan, jabatan, dan lainnya.
Menjadi pemandangan kita sehari-hari, orang yang bangga atas dirinya sendiri tidak akan pernah merasa puas, dan akhirnya terlihat bodoh.
Banyak orang yang memiliki uang dan mengejar kekuasan menjadi nampak kebodohannya.
Demikian pula ada orang yang memiliki kekuasaan lalu mengejar kehormatan juga terlihat bodoh.

Lalu permenungannya:
Pilih yang mana?
Hidup dengan cara Allah dan dianggap bodoh.
Atau
Hidup mencari kehormatan dunia yang juga akan terlihat bodoh.

Saudaraku,
semoga kita semua tidak ada yang membanggakan perbuatannya, dan tetap rendah hati.
Semoga Cahaya Roh Kudus selalu menerangi hati dan pikiran kita.
Semoga hanya Firman Allah yang menuntun langkah kaki kita.
Sehingga bangunan kehidupan rohani kita tegak berdiri dan tak tergoyahkan bukan hanya mengawang.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa Hari Selasa 4 Juni 2019

Sungguh kami bangga punya Allah seperti Engkau ya Bapa
Kasih-Mu menjadi penghiburan kami
Roh-Mu menguatkan kami
Firman-Mu menuntun langkah kami
Dan Engkau hidup dalam hidup kami
Supaya damai dan sukacita mengantar kami kepada kehidupan kekal

Terpujilah Engkau ya Bapa
Kini dan sepanjang segala masa
Amin

Nilai butir ini
(0 pemilihan)