"Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

Tradisi menuliskan pribadi Yusuf, suami Maria sebagai seorang tukang kayu di kota Nazareth.
Dalam pribadi Yusuf, pekerjaan tangan memperoleh suatu dimensi ilahi. Kerja meningkatkan harkat dan martabat manusia sebagai ciptaan Allah dan memungkinkan manusia turut serta di dalam karya penciptaan dan penyelamatan Allah. Atas dasar inilah gereja pada masa kepemimpinan Paus Pius XII menetapkan tanggal 1 Mei sebagai hari Raya Santo Yusuf Pekerja, sekaligus menetapkan sebagai Hari Buruh. Yusuf selanjutnya diangkat sebagai pelindung para karyawan/buruh yang bekerja setiap hari untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. (Sumber: imankatolik.or.id)

Injil Yohanes 6:22-29;

Saya kutipkan sebagian:
Yoh 6:26
Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.
Yoh 6:27
Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."
--------

Saya sering mendengar candaan:
Jangan malas ke gereja, carilah dulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

Candaan tersebut baik, tetapi harus dimaknain lebih mendalam.
Mari kita lihat, setiap hari kita dihadapkan dengan berbagai kerakusan dan keserakahan.
Lebih kelihatan nyata di negara kita ini dalam proses pilihan kepala desa sampai pilihan gubernur.
Dengan berbagai cara mereka mengejar kekuasaan itu.
Serangan fajar, sembako murah bahkan dengan intimidasi pemilih dan menjelekkan calon lain.
Saya tegaskan lagi itu kenyataan.
Atau hal-hal keseharian, begitu banyak orang yang dikuasai pekerjaan dan melupakan hal-hal lain.
Bekerja bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup, namun harus mampu meningkatkan harkat dan martabat manusia sebagai ciptaan Allah.

Maka hendaknya janganlah mencintai diri sendiri.
Cinta diri akan menimbulkan nafsu yang terkadang menjadi tidak terkendali.
Keinginan hati harus diteliti dan dikendalikan.
Sebab tidak semua kehendak hati yang nampaknya baik harus segera dituruti.
Sebaliknya keinginan yang nampaknya tidak baik tidak selalu harus dikesampingkan.
Belajar menerima apa adanya, bersukcita dengan sesuatu yang sederhana.

Rahmat Allah akan bisa dirasakan dan penghiburan akan kita terima apabila kita membuang kesenangan dunia.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa Hari Senin 01 Mei 2017

Kami telah memilih jalan kebenaran
Dan Engkau telah menempatkan hukum-hukum-Mu di hadapan kami
Kami mohon kepadaMu ya Bapa
Engkau selalu menuntun langkah hidup kami
Engkau yang mengendalikan kami
Agar kami terhindar dari cinta diri

Ajarilah kami ya Bapa
Agar kami menaruh permintaan-permintaan kami hanya kepadaMu
Ajarilah kami agar kami lebih teliti dalam setiap keinginan yang timbul
Supaya apapun yang kami kerjakan
Mampu meningkatkan harkat dan martabat kami sebagai ciptaanMu

Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin

Nilai butir ini
(0 pemilihan)