"Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

Injil Lukas 7:1-10;

Saya kutip sebagian:

Luk 7:3
Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya.
Luk 7:4
Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya, katanya: "Ia layak Engkau tolong,
Luk 7:5
sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami."
Luk 7:6
Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya: "Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku;
Luk 7:7
sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
Luk 7:8
Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya."
Luk 7:9
Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!"
-------

Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh

Saudaraku,
kita percaya bahwa Tuhan Yesus adalah Allah, Ia yang menciptakan sesuatu dari ketiadaan.
Demi keselematan manusia yang dikasihinya, Ia merendahkan diri-Nya kepada manusia.
Ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak.(Bdk Yes 53:12)

Saudaraku,
terlihat di zaman sekarang yang lebih maju dibandingkan di zaman Tuhan Yesus.
Dan tentunya peradaban manusia juga semakin maju.
Namun tentang ketaatan tidak sedikitpun nampak semakin maju.
Tetap saja manusia lebih memilih hidup dengan caranya sendiri dan tidak suka diatur.

Saudaraku,
Tuhan Yesus telah memberikan teladan menjadi orang yang paling rendah.
Mari berusaha untuk taat dengan belajar mengalahkan kesombongan, belajar menundukkan diri kita dibawah kaki semua orang.
Belajar mematahkan kehendak diri sendiri, mengurbankan diri kedalam pengabdian total.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa Hari Senin 16 September 2019

Allah Bapa kami
Kami ingin selalu berada di dekat-Mu
Kami ingin sungguh-sungguh mengasihi-Mu
Kami ingin Engkau nyatakan perkara-perkara Ilahi kepada kami
Karena hanya Engkaulah ya Bapa sumber penghiburan dan kekuatan kami

Dan kami mohon rahmat kekuatan-Mu
Sehingga kami sanggup melepaskan diri dari segala jerat kesombongan
Dan tetap tunduk dan taat hanya kepada perintah-Mu

Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin

Nilai butir ini
(0 pemilihan)