Cetak halaman ini

Injil Lukas 7:1-20;

Saya kutipkan sebagian:

Luk 7:1
Setelah Yesus selesai berbicara di depan orang banyak, masuklah Ia ke Kapernaum.
Luk 7:2
Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba, yang sangat dihargainya. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati.
Luk 7:3
Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya.
-------
Luk 7:7
sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
Luk 7:8
Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya."
Luk 7:9
Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!"
Luk 7:10
Dan setelah orang-orang yang disuruh itu kembali ke rumah, didapatinyalah hamba itu telah sehat kembali.
--------

Hampir setiap orang merasa gembira dan mungkin bangga apabila mendapatkan tepuk tangan pujian atau kemenangan.
Namun sebagai orang kristiani kita diberi teladan oleh Tuhan Yesus tentang kerendahan hati.
Maka saat memperoleh pujian atau mendengar tepuk tangan atas apapun usaha kita, janganlah lupa bukalah pula telinga kita untuk mendengar tertawaan kegagalan atau kekurangan kita.
Cobalah mengenal diri kita apa adanya, maka saat ada orang yang tidak menghargai kita, itu adalah hal yang wajar.
Tanpa kerendahan hati, iman pun akan mati.
Dan bisa tidak lagi percaya akan Allah yang berkuasa atas hidup.

Seorang perwira dalam Injil Lukas pagi ini menjadi teladan iman yang tumbuh karena kerendahan hati.
Ia menampilkan kepeduliannya kepada hambanya atau budaknya, yang sebenarnya ia dengan mudah bisa menukarnya.
Dan Tuhan Yesus memujinya:
Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai

Saudaraku,
Rasul Paulus memberikan nasihat:
Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan,
karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,
dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia.
Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;
dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
(Fil 2:1-4)

Saudaraku, mengenal diri sendiri dengan jujur adalah modal awal untuk kerendahan hati.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa Hari Senin 17 September 2018

Allah Bapa kami
Kami serahkan hidup kami seutuhnya kepada-Mu
Dengan rendah hati kami mohon
Engkau jadikan hidup kami milik-Mu seutuhnya
Bebaskanlah hati kami dari kuasa kegelapan
Dan lepaskanlah kami dari kepentingan diri sendiri
Jauhkanlah kami dari angan-angan yang sia-sia

Kami bangga menjadi pilihan-Mu
Tuntunlah kami dengan kuasa Roh-Mu
Sehingga seluruh gerak dan langkah kami
Hanya untuk kemuliaan-Mu

Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin

Nilai butir ini
(1 Pilih)