"Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

Injil Matius 28:8-15;

Saya kutipkan sebagian:

Mat 28:8
Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus.
Mat 28:9
Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: "Salam bagimu." Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya.
Mat 28:10
Maka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku."
Mat 28:11
Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala.
Mat 28:12
Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu
Mat 28:13
dan berkata: "Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur.
---------

Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur

Saudaraku,
Tuhan Yesus yang hidup menemui para rasul dan banyak orang-orang waktu itu termasuk para serdadu.
Oleh karena kesaksian para Rasul sehingga kebangkitan Tuhan Yesus sampai kepada kita pada hari ini.
Tuhan Yesus menampakan diri kepada kita masing-masing secara lebih personal dan hubungan personal dengan Tuhan Yesus adalah inti atau pokok iman kita.
Itu anugerah yang sangat besar dari Allah untuk kita, sebab tidak semua orang mampu memahami misteri kelahiran, kematian di kayu salib dan kebangkitan-Nya.
Oleh karena itu patutlah kita bersyukur sebab kita adalah orang-orang yang terpilih.
Lalu bagaimana kita menyikapi anugerah itu?
Para serdadu melihat langsung satu kejadian yang luar biasa dan tidak masuk akal manusia, itu anugerah yang sama yang diterima oleh para rasul.
Tetapi para serdadu memilih menjualnya dengan imbalan sejumlah besar uang.

Saudaraku,
tentunya kita semua lebih memilih menjadi seperti para rasul yaitu menjadi saksi kehadiran Allah.
Namun perlu kita menyadari bahwa para rasul mengalami tantangan dan penolakan dimana-mana, bahkan sampai dipenjara.
Mulai dari saat itu dan sampai hari ini pun masih terjadi, ingatlah berapa banyak martir dan berapa banyak orang yang kehilangan nyawa karena Kristus.
Siap atau tidak siap, setiap saat kita akan mendapatkan serangan yang berusaha untuk membunuh iman kita.
Jadi.. bersiaplah untuk ditolak!, jangan menggerutu, marah atau mencaci.
Dan jangan hanya waspada kepada serangan-serangan atau penolakan dari luar, tetapi lebih tajam melihat ke dalam diri.
Penolakan dari luar diri sangat mudah dikenali, dan kita lebih mudah untuk mengatur strategi untuk menghindar atau melawan.
Tetapi serangan dari dalam diri sangat berat untuk mengalahkannya, sebab yang sering terjadi karena mengasihi diri sendiri, atau cinta diri.

Saudaraku,
mari janganlah membohongi diri dengan hidup seperti orang yang tidak mengenal Allah.
Sebab Tuhan Yesus telah bangkit dan hidup dalam diri setiap orang yang percaya.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa Hari Senin 22 April 2019

Allah Bapa kami
Kami melihat-Mu
Kami mengenal-Mu
Kami merasakan kehadiran-Mu
Kami mengerti kehendak-Mu
Tetapi terkadang keinginan diri bersuara lebih lantang
Oleh karena itu kami mohon ajarilah kami untuk tidak terburu-buru dalam segala hal
Dan berilah kami rahmat kekuatan untuk menyangkal diri
Sebab kami menyadari keinginan diri bisa berubah menjadi perangkap

Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin

Nilai butir ini
(0 pemilihan)