Lukas 4:24-27;
Luk 4:24
Dan kata-Nya lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya.
Luk 4:25
Dan Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak perempuan janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri.
Luk 4:26
Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang perempuan janda di Sarfat, di tanah Sidon.
Luk 4:27
Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorangpun dari mereka yang ditahirkan, selain dari pada Naaman, orang Siria itu."
Luk 4:28
Mendengar itu sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu.
Luk 4:29
Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu.
Luk 4:30
Tetapi Ia berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.
--------
Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorangpun dari mereka yang ditahirkan, selain dari pada Naaman, orang Siria itu
Saudaraku,
munculnya penyakit yang ditakuti adalah salah satu peristiwa yang paling menegangkan dalam hidup.
Saat ini, kanker adalah yang paling ditakuti, tetapi pada zaman para nabi, ketika tidak seorang pun tahu tentang virus dan hanya sedikit orang yang hidup sampai usia lanjut, diagnosis kusta oleh para imamlah yang membuat darah menjadi dingin.
Jadi kisah Naaman sang jenderal kafir langsung mendapat perhatian setiap kali diceritakan.
Ketika Tuhan Yesus menceritakannya, itu untuk menegur orang-orang Yahudi, yang telah meninggalkan panggilan ilahi mereka untuk menarik bangsa-bangsa kafir kepada pujian sejati kepada satu Tuhan.
Jadi ketika Tuhan Yesus menunjukkan bahwa para nabi dapat diterima di mana-mana kecuali kota asal mereka, mereka segera membuktikan kebenarannya dengan mencoba membunuhNya.
Saudaraku,
kisah Naaman, yang disucikan dengan mandi beberapa kali di Sungai Yordan, sebagai bentuk baptisan.
Tuhan Yesus, Putra Allah, Putra Maria, membenamkan Diri-Nya dalam kemanusiaan hingga ke tingkat tertinggi, bahkan hingga kematian di kayu salib, supaya kita dapat bangkit bersama-Nya.
Melalui sakramen-sakramen yang hidup, terutama Baptisan dan Ekaristi, kita mengalami representasi Allah.
Menuntun kita melampaui apa yang dapat kita pahami.
Dan membawa kita kepada "penglihatan baru", untuk memahami "yang tak terlihat".
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Senin 24 Maret 2025
Allah Bapa kami
Terimakasih Engkau telah menyelamatkan kami melalui Putera-Mu Tuhan kami Yesus Kristus
Dan melalui sakramen-sakramen, Engkau mendekat kepada kami
Engkau hadir dalam perjalanan hidup kami, supaya kami tidak tersesat
Kami mohon bantulah kami untuk setia hidup dalam kehadiran-Mu
Dan berilah kami rahmat kekuatan untuk melakukan kehendak-Mu
Dengan perantaraan Tuhan Yesus Kristus dan dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Sekarang dan sepanjang segala masa
Amin