"Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

Injil Matius 7:1-5;

Mat 7:1
"Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.
Mat 7:2
Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
Mat 7:3
Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?
Mat 7:4
Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.
Mat 7:5
Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
-------

Orang sakit mengharapkan kesembuhan.
Orang yang salah mengharapkan maaf.
Orang berdosa mengharapkan pengampunan.

Saudaraku,
kita telah menerima kebaikan Allah, kemurahan hati Allah.
Dosa kita telah diampuni dan hidup baru dengan hati Kristus.
Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."
"Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni.(luk 6:36-37)

Saudaraku,
menilai dengan tidak bijaksana, sama saja dengan menghakimi.
Yaitu kebiasaan menilai suatu perkara dengan kepentingan diri sendiri.
Kepentingan diri sendiri menjadi ukuran-ukuran dan tidak memperhatikan ukuran yang lain.
Mudah tersingung adalah salah satu wujud menghakimi.

Saudaraku,
mari kita meninggalkan kebiasaan yang kaku yang selalu mempertahankan pikiran dan pendapatnya sendiri.
Mengarahkan pandangan kepada Allah, supaya api cinta-Nya selalu menyala-nyala dan menerangi budi pikiran kita.
Sehingga hidup kita menjadi lebih bijaksana dan memandang segala sesuati dengan kasih Allah.

Siapa yang memiliki cinta kasih, sabar terhadap kekurangan orang lain.
Dan berusaha memberi teladan yang baik, supaya orang tersebut sadar akan kekurangannya.
Siapa yang memiliki cinta kasih, sadar untuk melayani bukan untuk memerintah.
Dan berusaha memberi teladan, sehingga terwujud kehidupan yang saling melayani.
Maka dengan demikian tidak akan ada saling menghakimi.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.



Doa Hari Senin 25 Juni 2018

Puji syukur untuk semua kebaikan-Mu ya Bapa
Hidup kami hanya bersandar kepada kasih-Mu
Engkau yang telah memikul beban kami
Engkau yang telah menerangi jalan kami
Engkau yang telah mengampuni kesalahan-kesalahan kami

Kami bersujud dihadapan-Mu Bapa
Kami mohon berikanlah kami kerendahan hati
Supaya kami tidak menolak kasih-Mu
Sehinga karya-Mu nyata dalam hidup kami

Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin

Nilai butir ini
(1 Pilih)