Injil Lukas 1:25-38
Saya kutipkan sebagian:
Luk 1:26
Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret,
Luk 1:27
kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.
Luk 1:28
Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."
Luk 1:29
Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.
Luk 1:30
Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.
Luk 1:31
Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
Luk 1:32
Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,
--------
Luk 1:38
Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
--------
Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau
Saudaraku,
Bunda Maria menerima kabar sukacita dari Allah melalui malaikat Gabriel.
Ini merupakan gambaran peristiwa rohani yang sangat indah bagi kita, bahwa Allah senantiasa menyertai kita, anak-anak-Nya.
Jadi apabila kita setiap saat menyadari penyertaan Tuhan, maka tentunya hidup kita selalu mengeluarkan sesuatu yang baik, sebab Tuhan itu baik.
Mulai dari ucapan, sikap dan perbuatan.
Saudaraku,
tidak ada yang lebih baik dari iman Bunda Maria, mendengar lalu dengan rendah hati mengikuti rencana dan kehendak Allah.
Menjadi teladan bagi kita, apalagi dalam dunia yang semakin hari semakin egois, dan *iman* hanya dibibir saja, bahkan mengucapkannyapun jarang.
Seolah-olah iman hanya kata yang dikotbahkan dan itu hanya ada di gereja.
Iman adalah pintu gerbang perjalanan seseorang mengikuti dan menuju kepada rencana Allah.
Saudaraku,
janganlah kiranya kita terjebak diantara khawatir dan berharap.
Takut itu wajar, cemas itu wajar, khawatir itu wajar, tetapi jangan kiranya menguasai hidup kita.
Oleh karena iman kita memiliki pengharapan, maka pengharapan itu lah yang seharusnya menjadi penguasa hati dan pikiran kita.
Percayalah kepada TUHAN, lakukanlah yang baik dan berlakulah setia(Bdk Mzm 37:3), itu yang seharusnya selalu ada di hati dan pikiran kita.
Mari pergunakanlah setiap kesempatan untuk berpikir baik dan melakukan yang baik.
Kebaikan seseorang seharusnya menjadi cambuk untuk kita tiru.
Sebaliknya jika tergoda untuk mencela atau menilai buruk, jangan mencela, jangan menilai dan jangan kita tiru perbuatan itu.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Senin 25 Maret 2019
Allah Bapa kami
Kami telah berjanji untuk hidup mengikuti rencana dan kehendak-Mu
Dan kami pun percaya akan janji-Mu akan menyertai setiap langkah kami
Alangkah bahagianya kami ya Bapa memiliki Allah seperti Engkau
Yang selalu mengerti kebutuhan anak-anak-Nya
Ampunilah kami ya Bapa
Apabila terkadang kami kurang percaya
Sehingga kami hidup dalam kecemasan
Kami mohon rahmat-Mu
Supaya setiap hari telinga kami mendengarkan kabar sukacita
Dan selalu setia berharap hanya kepada-Mu
Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin