"Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

Injil Markus 10:17-27;

Saya kutipkan sebagian:

Mrk 10:17
Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
Mrk 10:18
Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja.
Mrk 10:19
Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!"
Mrk 10:20
Lalu kata orang itu kepada-Nya: "Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku."
Mrk 10:21
Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
Mrk 10:22
Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya.
---------

Saudaraku, kekristenan bukan hanya sekedar tentang mentaati aturan atau perintah agama.
Namun tentang hidup baru.
Memiliki cara hidup dalam Kristus, yaitu cara berpikir, cara merasakan dan cara melihat.
Lalu kemudian hidupnya benar-benar berubah dan menjadi manusia baru.

Terbukti segala macam aturan-aturan dalam hidup bangsa Israel saat itu, tidak mampu mebawa manusia mendekat kepada Allah.
Misalnya tentang aturan hari sabat, tidak makan kalau tidak melakukan pembasuhan tangan lebih dulu, dan lainnya.
Bahkan para pemimpin agama berjalan berkeliling untuk mencari orang yang melanggar dan lalu menghukumnya.

Suadaraku, dalam Tuhan Yesus Kristus kita diberikan Roh Kudus yang menjadi penolong kita supaya kita memiliki cara hidup kudus.
Dari mulai cara berpikir, cara melihat dan cara bersikap menggunakan cara Allah yang penuh kasih.
Mempertimbangkan setiap perkataan dan perbuatan apakah selaras dengan kehendak Allah.

Saudaraku, hampir setiap hari kita melihat dan mendengar banyak orang cenderung menghakimi sesamanya dalam segala hal.
Orang lebih tertarik membicarakan keburukan orang lain daripada kebaikannya.
Saya punya pertanyaan besar:
Banyak orang yang menurut saya pintar dan berpendidikan sangat mudah terpengaruh oleh kegelisahan dan ketakutan.
Buktinya bisa kita lihat sendiri mereka meneruskan kabar hoax yang isinya menembakkan kegelisahan.
Misalnya; diawali dengan kata hati-hati!
Hati-hati mankan ini dan itu.
Hati-hati ada rasia polisi.
hati-hati kalau pulang malam.
Dan lain sebagainya.

Saudaraku, kita adalah manusia baru dalam Kristus.
Tidak lagi hidup dengan cara hidup seperti orang-orang yang tidak memiliki Allah.
Mereka menebar kebencian, kita mewartakan kasih dan sukacita.
Mereka menebarkan ketakutan, kita mewartakan kedamaian.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.



Doa Hari Senin 28 Mei 2018

Kami mengucap syukur dan mengidungkan pujian kepada-Mu ya Bapa
Melalui Putera-Mu Tuhan Yesus Kristus Engkau memberikan teladan kepada kami
Dan Roh Kudus-Mu merubah kami menjadi manusia baru

Kami mohon Roh Kebijaksanaan
Supaya kami tidak tergesa-gesa dalam berbuat
Tidak mempertahakan pendapat sendiri
Namun Bijaksana dalam setiap perkataan dan perbuatan

Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin

Nilai butir ini
(0 pemilihan)