
Yohanes K. Sugiyarta
Injil Yohanes 8:1-11;
Yoh 8:1
tetapi Yesus pergi ke bukit Zaitun.
Yoh 8:2
Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka.
Yoh 8:3
Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.
Yoh 8:4
Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.
Yoh 8:5
Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?"
Yoh 8:6
Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.
Yoh 8:7
Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."
Yoh 8:8
Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah.
Yoh 8:9
Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya.
Yoh 8:10
Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?"
Yoh 8:11
Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."
--------
Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang
Saudaraku,
ada contoh yang baik dalam Injil hari ini.
Ahli Taurat dan orang Farisi, yang disebut sebagai ahli agama pada zaman mereka, tidak menghukum wanita yang tertangkap berzina.
Meskipun bersikap sangat marah karena suatu hukum telah dilanggar, mereka sebenarnya tampak jauh lebih senang dengan kenyataan bahwa wanita itu tertangkap.
Ini memberi mereka kesempatan untuk memamerkan kebenaran dan superioritas moral mereka.
Saudaraku.
merasa benar sendiri, adalah sikap yang sangat berbahaya.
Sikap ini bisa membutakan kita terhadap orang lain karena kita kemudian melihat orang lain pada tingkat yang lebih rendah daripada diri kita sendiri.
Jika kita merasa hidup kita paling benar daripada orang lain, justru itulah merupakan dosa yang lebih besar daripada perzinahan, dilihat dari tanggapan Tuhan Yesus.
Orang Farisi tampak seperti "tukang ngadu", mereka mengabaikan keseluruhan pribadi perempuan itu dan hanya berfokus pada kesalahannya.
Mereka mengutuk tindakannya, mereka mengabaikan segala hal lain tentang kehidupan dan kepribadian perempuan itu.
Saudaraku,
setiap orang terluka karena dosa.
Kabar baiknya, Tuhan Yesus telah menyembuhkan kita.
Namun untuk setia hidup dalam kekudusan tidaklah mudah.
Berbahagialah karena Roh Kudus hidup dan bergerak dalam hidup kita.
Jika kita selalu hidup dalam "kesadaran dan ketaatan", kita tidak lagi dalam tingkatan berbuat dosa atau tidak.
Sebab jika kita sungguh-sungguh hidup dalam kesadaran dan ketaatan, semua gerak hidup kita adalah dari "dorongan Roh Kudus".
Tidak akan ada lagi keinginan jahat dalam pikiran dan hati kita.
Suatu kali saya mengatakan hal itu dengan kawan saya dan saya cukup kaget mendengar tanggapan mereka: "itu hanya ada di Kitab Suci".
Ada yang mengatakan itu hanya ada di gereja, di luar gereja, cerintanya sudah lain.
Dan yang lain berkata, itu hanya di zaman kehidupan para Santo dan Santa.
Maka permenungannya: apakah memang demikian?
Marilah kita melihat diri kita sendiri, setelah kita diselamatkan oleh Tuhan Yesus dari dosa, apakah kita selalu hidup dalam kesadaran untuk tidak berbuat dosa lagi?
Ingatlah, Santo dan Santa adalah orang biasa seperti kita.
Mereka berhasil hidup setia dalam kekudusan.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Senin 7 April 2025
Tuhan Yesus
Terimakasih Engkau telah menyembuhkan kami
Engkaupun memberikan Roh Kudus untuk menyertai hidup kami
Kami mohon berilah kami rahmat kekuatan untuk setia hidup dalam ketaatan
Supaya dalam segala keadaan Kau dapati kami setia hidup dalam kekudusan
Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami,
Yang bersama dengan Bapa,
Dalam persatuan Roh Kudus,
Hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa
Injil Yohanes 8:1-11;
Yoh 8:1
tetapi Yesus pergi ke bukit Zaitun.
Yoh 8:2
Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka.
Yoh 8:3
Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.
Yoh 8:4
Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.
Yoh 8:5
Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?"
Yoh 8:6
Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.
Yoh 8:7
Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."
Yoh 8:8
Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah.
Yoh 8:9
Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya.
Yoh 8:10
Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?"
Yoh 8:11
Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."
--------
Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia menjadi orang pertama yang melemparkan batu kepada perempuan itu
Saudaraku,
nampaknya orang Farisi mempertimbangkan risiko melanjutkan kemunafikannya lebih jauh, karena mereka sendiri dapat dirajam dengan batu.
Mereka telah mencoba menjebak Tuhan Yesus, tetapi sekarang mereka terperangkap oleh Hukum yang sama.
Jadi, masing-masing orang Farisi, dalam keinginannya untuk menghindari batu yang sama yang telah disarankannya untuk orang lain, menjauh satu per satu.
Saudaraku,
Masa Prapaskah merupakan waktu untuk memeriksa hati nurani kita dan pergi mengaku dosa.
Tuhan Yesus awalnya tidak menanggapi tantangan orang Farisi tetapi tetap diam. Mengapa?
Dalam keheningannya, Tuhan Yesus mengundang semua orang untuk melakukan refleksi diri.
Di satu pihak, Ia mengundang perempuan itu untuk mengakui kesalahan yang dilakukannya.
Di lain pihak, Ia mengundang para penuduhnya untuk tidak takut dalam memeriksa hati nuraninya: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu".
Saudaraku,
ada perbedaan antara perbuatan jahat, yang karenanya harus dikutuk, dengan orang yang melakukannya, yang kepadanya Allah menawarkan kemungkinan untuk berubah.
Sementara manusia cenderung mengidentifikasi orang berdosa dengan dosanya, menutup setiap jalan keluar.
Bapa surgawi sebaliknya, Ia mengutus Putranya ke dunia untuk menawarkan setiap orang, jalan menuju keselamatan.
Saudaraku,
setelah pengampunan dosa dalam pengakuan dosa, kita dapat menebus kesalahan.
Tuhan Yesus ingin kita melakukannya bukan dengan rasa takut dan permenungan yang obsesif, tetapi dengan kedamaian.
Prapaskah adalah waktu untuk melepaskan mekanisme pertahanan diri dan penyangkalan.
Seperti Rasul Paulus, sebagai mantan orang Farisi, Paulus telah berusaha menempatkan dirinya dalam hubungan yang benar dengan Allah.
Hidup dalam kasih karunia-Nya, ia mengalami kebenaran Tuhan sendiri.
Kita pun dipanggil untuk hidup dalam kebenaran Tuhan dan untuk membawa setiap orang dalam kehidupan kita, kepada belas kasih Kritus.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Minggu 6 April 2025
Tuhan Yesus
Kami mengucap syukur dan berterimakasih, Engkaupun telah mengampuni dosa-dosa kami
Dan dalam kasih karunia-Mu, Engkau memelihara kami
Kami mohon bimbinglah kami setiap hari untuk setia hidup dalam ketaatan
Supaya setiap orang di kehidupan kami menerima belas kasih-Mu
Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami,
Yang bersama dengan Bapa,
Dalam persatuan Roh Kudus,
Hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa
Injil Yohanes 7:40-53;
Yoh 7:40
Beberapa orang di antara orang banyak, yang mendengarkan perkataan-perkata itu, berkata: "Dia ini benar-benar nabi yang akan datang."
Yoh 7:41
Yang lain berkata: "Ia ini Mesias." Tetapi yang lain lagi berkata: "Bukan, Mesias tidak datang dari Galilea!
Yoh 7:42
Karena Kitab Suci mengatakan, bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal."
Yoh 7:43
Maka timbullah pertentangan di antara orang banyak karena Dia.
Yoh 7:44
Beberapa orang di antara mereka mau menangkap Dia, tetapi tidak ada seorangpun yang berani menyentuh-Nya.
Yoh 7:45
Maka penjaga-penjaga itu pergi kepada imam-imam kepala dan orang-orang Farisi, yang berkata kepada mereka: "Mengapa kamu tidak membawa-Nya?"
Yoh 7:46
Jawab penjaga-penjaga itu: "Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu!"
Yoh 7:47
Jawab orang-orang Farisi itu kepada mereka: "Adakah kamu juga disesatkan?
Yoh 7:48
Adakah seorang di antara pemimpin-pemimpin yang percaya kepada-Nya, atau seorang di antara orang-orang Farisi?
Yoh 7:49
Tetapi orang banyak ini yang tidak mengenal hukum Taurat, terkutuklah mereka!"
Yoh 7:50
Nikodemus, seorang dari mereka, yang dahulu telah datang kepada-Nya, berkata kepada mereka:
Yoh 7:51
"Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang, sebelum ia didengar dan sebelum orang mengetahui apa yang telah dibuat-Nya?"
Yoh 7:52
Jawab mereka: "Apakah engkau juga orang Galilea? Selidikilah Kitab Suci dan engkau akan tahu bahwa tidak ada nabi yang datang dari Galilea."
Yoh 7:53
Lalu mereka pulang, masing-masing ke rumahnya,
--------
Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu!
Saudaraku,
ketika Tuhan Yesus berbicara, ia menciptakan hubungan langsung antara hati Tuhan yang penuh dengan belas kasih dan hati kita.
Dan kita dapat mengalami hubungan itu pada tingkat yang sangat dalam dan eksistensial, meskipun kita tidak dapat menjelaskannya.
Ketika Tuhan Yesus berbicara, kita dapat merasakan kehadiran-Nya.
Kita masing-masing punya alasan sendiri mengapa kita percaya kepada Tuhan Yesus dan mengapa kita selalu merindukan-Nya.
Kita semua punya "sejarah iman".
Saudaraku,
mungkin beberapa dari kita sedang atau pernah mengalami masa keraguan saat ini, atau krisis iman.
Kita merasa Tuhan terlalu jauh atau Dia diam saat kita sangat membutuhkan-Nya.
Kita merasa Dia tidak menjawab saat kita memanggil-Nya lalu kita merasa kecewa dan putus asa.
Meskipun Dia mungkin tidak melakukan atau mengatakan apa yang kita inginkan, percayalah Dia tidak akan pernah meninggalkan kita.
Dia tidak pasif atau diam.
Sesungguhnya jika kita mau melihat diri kita sendiri dengan jujur, kita sendiri yang sering tergoda untuk menjauh dari-Nya.
Karena alasan-alasan kenyamanan kita yang merasa terganggu.
Jika kita mau mengarahkan mata dan telinga kita kepada Tuhan Yesus, setiap hari kita bisa melihat belas kasih dan kuasa-Nya.
Ingatlah Tuhan Yesus sangat mengasihi kita dan Dia tidak akan pernah meninggalkan kita sendirian.
Saat-saat dalam kebimbangan, pandanglah Tuhan Yesus dengan kelemahanmu, bukan keangkuhanmu.
Dan ingatlah "iman" bukan pada tingkat intelektual dan teologis, tetapi juga pada tingkat eksistensial dan emosional.
Artinya keberadaan kita dan keinginan kita harus dalam kesadaran sebagai "anak-anak Allah".
Saudaraku,
jika kita selalu hidup dalam kesadaran dan membiarkan Dia menyatakan kehadiran-Nya yang penuh kasih kepada kita, kita dengan sangat mudah melewati tekanan hidup sehari-hari.
Maka apapun keadaan kita, percayalah kepada-Nya, diamlah dan ketahuilah bahwa Tuhan Yesus adalah Allah yang "menjadi manusia".
Pasti kita juga akan hidup dalam keheranan, sebab Tuhan Yesus sungguh-sungguh hidup bersama kita.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Sabtu 5 April 2025
Tuhan Yesus
Kami mohon ampunilah kami jika Kau dapati kami tidak setia
Seringkali kami lebih percaya pada diri kami sendiri daripada menyerahkan hidup kami kepada kehendak-Mu
Kuasailah hati dan pikiran kami dengan rencana dan kehendak-Mu
Dan berilah kami hati yang berserah
Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami,
Yang bersama dengan Bapa,
Dalam persatuan Roh Kudus,
Hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa
Injil Yohanes 7:1-2, 10, 25-30;;
Yoh 7:1
Sesudah itu Yesus berjalan keliling Galilea, sebab Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya.
Yoh 7:2
Ketika itu sudah dekat hari raya orang Yahudi, yaitu hari raya Pondok Daun.
--------
Yoh 7:10
Tetapi sesudah saudara-saudara Yesus berangkat ke pesta itu, Iapun pergi juga ke situ, tidak terang-terangan tetapi diam-diam.
--------
Yoh 7:25
Beberapa orang Yerusalem berkata: "Bukankah Dia ini yang mereka mau bunuh?
Yoh 7:26
Dan lihatlah, Ia berbicara dengan leluasa dan mereka tidak mengatakan apa-apa kepada-Nya. Mungkinkah pemimpin kita benar-benar sudah tahu, bahwa Ia adalah Kristus?
Yoh 7:27
Tetapi tentang orang ini kita tahu dari mana asal-Nya, tetapi bilamana Kristus datang, tidak ada seorangpun yang tahu dari mana asal-Nya."
Yoh 7:28
Waktu Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berseru: "Memang Aku kamu kenal dan kamu tahu dari mana asal-Ku; namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal.
Yoh 7:29
Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku."
Yoh 7:30
Mereka berusaha menangkap Dia, tetapi tidak ada seorangpun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba.
--------
Tetapi tentang orang ini kita tahu dari mana asal-Nya, tetapi bilamana Kristus datang, tidak ada seorangpun yang tahu dari mana asal-Nya
Saudaraku,
bagi kita yang "telah melihat Tuhan Yesus", tidaklah begitu penting darimana Mesias berasal.
Kita adalah orang-orang pilihan Allah, mata dan telinga kita telah dibukakan sehingga kita melihat dan mendengar "pekerjaan-pekerjaan Allah", berbahagialah.
Dalam sejarah perjalanan manusia "mencari Allah", penghalang utama mereka tidak menemukan Allah adalah karena "pemahaman mereka sendiri tentang Allah".
Mereka selalu mencari dan mununtut bukti yang dahsyat.
Maka ketika Tuhan Yesus lahir sebagai manusia biasa dan sederhana, mereka tidak mengenal-Nya.
Perhatikan, beberapa orang telah mencurigai Yesus memang Mesias.
Satu-satunya alasan mereka tidak melihat tanda-tanda Kristus dan percaya kepada-Nya sebagai Mesias adalah karena mereka tahu Dia datang dari Galilea. Tuhan Yesus memberi tahu para mereka bahwa yang paling penting bukanlah dari mana Mesias berasal, tetapi dari "siapa Dia datang".
Kristus datang dari Bapa, Allah Yang Mahakuasa, dan Dia datang untuk menyelamatkan manusia dari dosa.
Saudaraku,
Allah kita adalah Allah yang dekat.
Dan didalam Tuhan Yesus Kristus, kita semua merasakan kedekatan itu.
Kita harus yakin bahwa Tuhan Yesus senantiasa berada di dekat kita.
Coba perhatikan, kita terlalu sering hidup bahwa Tuhan berada nun jauh disana dimana bintang-bintang gemerlapan.
Kita sering lupa bahwa Ia senantiasa di sisi kita.
Ia mengasihi kita masing-masing, membantu kita, menerangi kita dan memberkati kita.
Marilah kita selalu menjaga untuk tetap "hidup dalam kesadaran akan kehadiran-Nya".
Jika kita sungguh-sungguh melakukan itu, pasti tidak lagi ada keinginan untuk berbuat dosa.
Hati kita penuh kasih dan setiap orang dalam kehidupan kita, mengalami Allah yang hidup.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Jumat 4 April 2025
Tuhan Yesus
Kami mengetahui bahwa Engkau ada dan hidup dalam hidup kami
Kami mohon ampunilah kami
Sebab seringkali kami hidup sendirian
Seringkali kami mengabaikan nasihat dan perintah-Mu
Dan kami mohon, paksalah kami untuk melakukan kehendak-Mu
Sebab kami percaya Engkaulah harapan kebahagian hidup yang sesungguhnya dan yang sempurna
Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami,
Yang bersama dengan Bapa,
Dalam persatuan Roh Kudus,
Hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa
Injil Yohanes 5:31-47;
Yoh 5:31
Kalau Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, maka kesaksian-Ku itu tidak benar;
Yoh 5:32
ada yang lain yang bersaksi tentang Aku dan Aku tahu, bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar.
Yoh 5:33
Kamu telah mengirim utusan kepada Yohanes dan ia telah bersaksi tentang kebenaran;
Yoh 5:34
tetapi Aku tidak memerlukan kesaksian dari manusia, namun Aku mengatakan hal ini, supaya kamu diselamatkan.
Yoh 5:35
Ia adalah pelita yang menyala dan yang bercahaya dan kamu hanya mau menikmati seketika saja cahayanya itu.
Yoh 5:36
Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku.
Yoh 5:37
Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat,
Yoh 5:38
dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya.
Yoh 5:39
Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku,
Yoh 5:40
namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.
Yoh 5:41
Aku tidak memerlukan hormat dari manusia.
Yoh 5:42
Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah.
Yoh 5:43
Aku datang dalam nama Bapa-Ku dan kamu tidak menerima Aku; jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia.
Yoh 5:44
Bagaimanakah kamu dapat percaya, kamu yang menerima hormat seorang dari yang lain dan yang tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa?
Yoh 5:45
Jangan kamu menyangka, bahwa Aku akan mendakwa kamu di hadapan Bapa; yang mendakwa kamu adalah Musa, yaitu Musa, yang kepadanya kamu menaruh pengharapanmu.
Yoh 5:46
Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku.
Yoh 5:47
Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulisnya, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Kukatakan?"
--------
Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah
Saudaraku,
sejak awal, manusia telah menolak kehendak Allah, meskipun kehendak itu adalah untuk sukacita dan pengudusan manusia yang dikasihiNya.
Allah ingin kita menjadi seperti diri-Nya sendiri sehingga kita dapat disebut anak-anak Allah.
Dan Dia menginginkan persatuan yang sesempurna mungkin dengan kita di kehidupan yang akan datang.
Itulah yang Allah inginkan, tetapi manusia telah berulang kali berpaling dari Allah, bahkan menolak Allah.
Saudaraku,
kita sekarang sedang memasuki dua minggu terakhir masa Prapaskah.
Jadi, sampai saat itu kita akan mendengar lebih banyak lagi dari Injil Yohanes, Injil tentang sakramen inisiasi.
Di sini Tuhan Yesus sedang berdebat dengan para penentang-Nya.
Logika-Nya sempurna. Dia tidak memberikan kesaksian tentang kebenaran-Nya sendiri.
Yohanes Pembaptis pertama-tama memberikan kesaksian tentang Dia.
Kemudian mukjizat-mukjizat yang Tuhan Yesus lakukan memberikan kesaksian, yang berarti bahwa Ia adalah Anak Allah.
Dialah yang dinubuatkan dalam Kitab Kejadian, dalam semua kitab nabi-nabi, khususnya Yesaya dan Daniel.
Namun, karena mereka tidak memiliki kasih Allah di dalam diri mereka, orang-orang Farisi menolak untuk percaya kepada-Nya.
Sesungguhnya, sejarah meneguhkan perkataan Tuhan Yesus.
Teteapi para pemimpin Yahudi menolak-Nya.
Saudaraku,
Lalu apa pesan untuk kita hari ini, yang relevan bagi kita?
Pertama, Tuhan Yesus memanggil kita untuk hidup dalam ketaatan kepada kehendak-Nya.
Tuhan Yesus ingin kita melihat dalam diri kita sendiri, "benih pemberontakan" yang penuh kesombongan seperti orang Farisi.
Lihatlah dan bertobatlah, terutama di masa Prapaskah ini.
Dan, tentu saja, Tuhan Yesus ingin kita hidup dalam ketaatan.
Mengasihi Tuhan di atas segalanya dan mengasihi sesama seperti kita mengasihi diri kita sendiri.
Ada baiknya kita memohon pertolongan Roh Kudus untuk meruntuhkan "penghalang" dihati kita, sehingga belas kasih Allah yang berkuasa atas hati kita.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Kamis 3 April 2025
Tuhan Yesus
Terimakasih Engkau telah memilih kami dan memanggil kami untuk hidup dalam belas kasih-Mu
Supaya setiap orang dalam kehidupan kami mengalami belas kasih-Mu
Kami mohon berilah kami hati yang mengasihi dan kuasailah hati kami dengan kehendak-Mu
Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami,
Yang bersama dengan Bapa,
Dalam persatuan Roh Kudus,
Hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa