"Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

Yohanes K. Sugiyarta

Yohanes K. Sugiyarta

Injil Lukas 3:1-6;

Luk 3:1
Dalam tahun kelima belas dari pemerintahan Kaisar Tiberius, ketika Pontius Pilatus menjadi wali negeri Yudea, dan Herodes raja wilayah Galilea, Filipus, saudaranya, raja wilayah Iturea dan Trakhonitis, dan Lisanias raja wilayah Abilene,
Luk 3:2
pada waktu Hanas dan Kayafas menjadi Imam Besar, datanglah firman Allah kepada Yohanes, anak Zakharia, di padang gurun.
Luk 3:3
Maka datanglah Yohanes ke seluruh daerah Yordan dan menyerukan: "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu,
Luk 3:4
seperti ada tertulis dalam kitab nubuat-nubuat Yesaya: Ada suara yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.
Luk 3:5
Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan,
Luk 3:6
dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan."
-------

Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu

Saudaraku,
Tuhan Yesus telah menyelamatkan kita dari diri kita sendiri.
Dari kecenderungan kita untuk "melayani" diri kita sendiri.
Selalu ada "sesuatu" yang sangat mudah untuk membiarkan pikiran kita selalu penuh dengan kekhawatirkan, dengan apa yang belum tentu terjadi.
Hubungan kita dengan Tuhan Yesus mendorong kita untuk melihat yang terbaik dalam diri kita dan dalam kehidupan.
Itulah yang menurut saya adalah "makna dari pembaptisan".
Kita lahir baru, sebagai cuptaan baru didalam Kristus.

Saudaraku,
hidup akan layu dan bahkan bisa menjadi seperti sebatang kayu kering, jika tanpa harapan.
Hari esok hanyalah pengulangan hari ini yang membosankan.
Sebagai umat Allah, kita dipanggil untuk berharap didalam Kristus.
Harapan akan membuat kita melihat bahwa segala sesuatunya bisa berbeda.
Di masa adven ini kita diajak untuk tetap setia "hidup dalam pengharapan">
Sebab kita semua mengetahui, kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus adalah bukti belas kasih Allah dan menjadi kekuatan kita untuk tetap setia bertekun dalam iman.

Saudaraku,
tanpa iman dan harapan, hidup kita kosong, tidak ada bedanya kita dengan binatang.
Kelahiran Tuhan Yesus adalah jawaban bagi setiap orang yang mendambakan "kehidupan".
Didalam Tuhan Yesus, kita adalah ciptaan baru.
Oleh karena itu, di masa adven ini kita diajak kembali untuk "melihat keselamatan".
Kita kembali diajak untuk menyiapkan diri menyambut dan menanggapi belas kasih Allah yang sangat besar itu.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa

Allah Bapa kami
Oleh karena belas kasih-Mu yang sangat besar itu
Engkau meberikan Putra-Mu Tuhan Yesus Kristus supaya kami tidak tersesat
Kami mengucap syukur
Dan kami mohon kuasailah hati dan pikiran kami dengan kehendak dan rencana-Mu
Supaya dalam segala keadaan, Kau dapati kami hidup dalam belas kasih-Mu

Dengan pengantaraan Yesus Kristus Putra-Mu,
Tuhan kami,
yang bersama dengan Dikau,
dalam persatuan Roh Kudus
hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa

Injil Matius 9:35 - 10:1, 6-8;

Mat 9:35
Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.
Mat 9:36
Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.
Mat 9:37
Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.
Mat 9:38
Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu."
--------
Mat 10:1
Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan.
--------
Mat 10:6
melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.
Mat 10:7
Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.
Mat 10:8
Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.
--------

Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka

Saudaraku,
bagi mereka yang mengikuti Tuhan Yesus dan memberitakan Injil pengampunan, pertobatan dan kasih, tidak akan ada kerumunan orang yang memuja-muja.
Sebab memberitakan Injil, mengajak orang untuk melihat jauh ke dalam diri mereka sendiri dan menemukan "rasa lapar akan yang ilahi".
Ajaran Tuhan Yesus meminta mereka untuk memeriksa perilaku mereka dan menemukan lubang-lubang di hati mereka yang penuh dengan kebusukan, ketakutan dan kebencian.
Dan Tuhan Yesus meminta kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya untuk menghadirkan belas kasih dan kuasa Allah.

Saudaraku,
iman kita harus selau bertumbuh dan berbuah sebab hanya dengan cara itulah keterlibatan kita dalam memberitakan Injil Kerajaan Sorga.
Dan hanya oleh karena iman, kita bisa melihat cahaya ilahi dalam diri setiap orang yang hidupnya memberitakan Kerajaan Sorga.
Lalu tentunya pemglihatan itu menjadi kekuatan yang luar bisa bagi kita, sehingga kitapun tergerak untuk terlibat dalam pewartaan.

Saudaraku,
iman kita bisa tumbuh dengan baik jika kita meniru Kristus, yang selalu tergerak oleh belas kasihan.
Karena saat itulah sesungguhnya hidup kita dikuasai-Nya.
Kasih karunia-Nya yang berlimpah selalu tersedia bagi mereka yang selalu memandang dengan kasih kepada setiap orang.
Dan kasih karunianya mengangkat kita, melindungi kita dan menjaga kita supaya tetap berada dijalan menunju ke kemuliaan kekal.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa

Tuhan Yesus
Hanya oleh karena belas kasih-Mu lah kami hidup
Supaya setiap orang dalam hidup kami juga mengalami belas kasih-Mu
Kami mengucap syukur
Kami mohon kuasailah hati kami dengan belas kasih-Mu dan kuasailah pikiran kami dengan kehendak-Mu

Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami,
Yang bersama dengan Bapa,
Dalam persatuan Roh Kudus,
Hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa

Injil Matius 9:27-31;

Mat 9:27
Ketika Yesus meneruskan perjalanan-Nya dari sana, dua orang buta mengikuti-Nya sambil berseru-seru dan berkata: "Kasihanilah kami, hai Anak Daud."
Mat 9:28
Setelah Yesus masuk ke dalam sebuah rumah, datanglah kedua orang buta itu kepada-Nya dan Yesus berkata kepada mereka: "Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?" Mereka menjawab: "Ya Tuhan, kami percaya."
Mat 9:29
Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata: "Jadilah kepadamu menurut imanmu."
Mat 9:30
Maka meleklah mata mereka. Dan Yesuspun dengan tegas berpesan kepada mereka, kata-Nya: "Jagalah supaya jangan seorangpun mengetahui hal ini."
Mat 9:31
Tetapi mereka keluar dan memasyhurkan Dia ke seluruh daerah itu.
--------

Ketika Yesus meneruskan perjalanan-Nya dari sana, dua orang buta mengikuti-Nya sambil berseru-seru dan berkata: "Kasihanilah kami, hai Anak Daud."

Saudaraku,
Bangsa Yahudi, selama bertahun-tahun telah menantikan kedatangan Mesias atau Juru Selamat bagi bangsa mereka.
Kedatangan-Nya akan memulihkan hubungan dengan Allah dan melakukan hal-hal yang luar biasa dan hebat.
Para nabi selama bertahun-tahun telah menulis tentang cara mengenali Mesias ini ketika ia datang dan salah satu caranya adalah bahwa Ia akan datang dalam garis keturunan Raja Daud.
Dengan menyebut Yesus sebagai "Anak Daud", mereka dengan berani menyatakan bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan akan datang, Ia adalah Juru Selamat yang telah mereka nantikan.
Menyadari bahwa Yesus adalah Anak Allah dan Mesias yang dinubuatkan, mereka tahu bahwa mereka tidak cukup "baik" dan tidak layak untuk berdiri di hadapan Allah.
Karena itu, kedua orang buta itu dengan rendah hati berseru memohon belas kasihan, "Kasihanilah kami, hai Anak Daud".

Saudaraku,
nubuat Yesaya hidup dalam pikiran mereka, ketika Yesus mengajukan pertanyaan ini.
Nabi Yesaya menulis tentang kedatangan Mesias, ia menyatakan bahwa orang buta melhat dan orang lumpuh akan melompat seperti rusa(Bdk Yes 35:5-6).
Dan Tuhan Yesus menjamah mata mereka sambil berkata: "Jadilah kepadamu menurut imanmu."
Lalu permenungannya: Apakah Sabda Tuhan hidup dipikiran kita?

Saudaraku,
Tuhan Yesus datang ke dunia untuk memulihkan hubungan kita dengan Allah.
Tentunya, lebih dari cukup semua keajaiban yang ditulis dalam Injil untuk kita percaya kepada-Nya dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya.
Apakah kita juga berseru kepada Tuhan Yesus, saat hidup kita terasa sangat berat?
Atau kita mencari cara sendiri dan hidup semau kita sendiri?

Saudaraku,
jalani kehidupan ini dengan "iman yang cerdas".
Jika kita selalu menyadari pemeliharan-Nya, kita tidak akan pernah berani hidup menyimpang.
Sebab kita mengetahui "Tuhan Yesus hidup" dalam setiap orang yang percaya.
Sadari bahwa setiap langkah, kita bersama Tuhan Yesus.
Dengan cara demikian kita tidak pernah punya keinginan untuk menyimpang dan kita tidak pernah takut akan hari esok.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa

Tuhan Yesus
Terimakasih Engkau tidak pernah membiarkan kami sendirian
Engkau nyatakan kuasa-Mu dalam hidup kami sehari-hari
Kami mohon kuasailah hati dan pikiran kami dengan rencana dan kehendak-Mu
Supaya setiap hari Kau dapati kami setia

Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami,
Yang bersama dengan Bapa,
Dalam persatuan Roh Kudus,
Hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa

Injil Matius 7:21, 24-27;

Mat 7:21
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
--------
Mat 7:24
"Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
Mat 7:25
Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
Mat 7:26
Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.
Mat 7:27
Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."
--------

Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga

Saudaraku,
berpartisipasi dalam ibadah, mendengarkan firman Tuhan, bahkan menerima komuni adalah tindakan yang diperlukan untuk keselamatan kita.
Tetapi itu semua tidaklah cukup.
Tanggapan kita terhadap undangan Tuhan juga harus menaati perintah-perintah-Nya, mengikuti hukum yang terukir di hati kita.
Itulah cara membangun kehidupan rohani dan moral kita di atas fondasi yang kokoh dari Tuhan Yesus Kristus.
Itulah cara yang Dia inginkan bagi Gereja, jalan menuju Kerajaan Allah.

Saudaraku,
semakin kita memperhatikan kehidupan batin, semakin luhur pula perkara yang dapat kita pahami.
Jiwa kita murni, bersahaja dan teguh.
Sebab kita melakukan segalanya hanya untuk kemuliaan Allah.
Dan tentunya kita tidak lagi menjadi hamba diri.
Orang yang baik dan takwa, lebih dahulu memikirkan apa yang akan diperbuatnya.
Sehingga ia tidak mudah terseret oleh keinginan-keinginan yang tidak teratur.

Saudaraku,
mengabdi dengan sukarela kepada Allah? Sungguh tidaklah mudah.
Sanggupkah kita meletakkan semua keinginan kita di kaki Tuhan Yesus?
Padahal saya yakin kita semua sadar, ketika kita "melayani kehendak daging", kita pasti kehilangan damai.
Dan.. sebenarnya kita "tidak kurang bahagia" jika kita hanya melakukan kehendak Allah dan mengabaikan keluh kesah daging.
Ingatlah ini: daging selalu menuntut untuk dilayani, jika kita terjerumus didalamnya, sangat sulit untuk keluar.

Saudaraku,
niat yang teguh sebagai konsekuensi yang logis:
Setiap saat, setiap hari, marilah kita berusaha memenuhi kehendak Allah dengan murah hati.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa

Tuhan Yesus
Kami mohon doronglah kami supaya selalu hidup dalam kesadaran
Dan supaya kami selalu mempertimbangkan segala sesuatu dihadapanMu
Dan berilah kami rahmatMu
Supaya dalam segala keadaan, kami hanya melakukan kehendak-Mu

Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami,
Yang bersama dengan Bapa,
Dalam persatuan Roh Kudus,
Hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa

Injil Matius 15:29-37;

Mat 15:29
Setelah meninggalkan daerah itu, Yesus menyusur pantai danau Galilea dan naik ke atas bukit lalu duduk di situ.
Mat 15:30
Kemudian orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya membawa orang lumpuh, orang timpang, orang buta, orang bisu dan banyak lagi yang lain, lalu meletakkan mereka pada kaki Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya.
Mat 15:31
Maka takjublah orang banyak itu melihat orang bisu berkata-kata, orang timpang sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, dan mereka memuliakan Allah Israel.
Mat 15:32
Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata: "Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan."
Mat 15:33
Kata murid-murid-Nya kepada-Nya: "Bagaimana di tempat sunyi ini kita mendapat roti untuk mengenyangkan orang banyak yang begitu besar jumlahnya?"
Mat 15:34
Kata Yesus kepada mereka: "Berapa roti ada padamu?" "Tujuh," jawab mereka, "dan ada lagi beberapa ikan kecil."
Mat 15:35
Lalu Yesus menyuruh orang banyak itu duduk di tanah.
Mat 15:36
Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya memberikannya pula kepada orang banyak.
Mat 15:37
Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, tujuh bakul penuh.
---------

Maka takjublah orang banyak itu melihat orang bisu berkata-kata, orang timpang sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, dan mereka memuliakan Allah Israel

Saudaraku,
selama kita masih hidup di dunia ini, kita tidak akan "aman" dari segala penyakit termasuk segala bentuk keluh kesah daging.
Oleh sebab itu kita harus menyadari bahwa kita berada ditengah-tengah musuh.
Musuh kita adalah godaan-godaan kedagingan.
Sangat nyata bahwa keserakahan bukan hanya penyakit tubuh tetapi juga penyakit jiwa.
Oleh karena itu kita harus dapat menahan kesusahan, godaan, ketakutan, kelemahan, fitnahan, hinaan-hinaan dan penyakit.
Tanpa Tuhan Yesus, kita tidak akan kuat.

Saudaraku,
janganlah berpikir bahwa kita akan selalu mendapat penghiburan, sesuai kehendak dan keinginan kita.
Bahkan sebagian orang mengalami kesukaran-kesukaran dan bermacam-macam godaan.
Pemenangnya adalah mereka yang lebih percaya kepada Allah daripada kepada diri sendiri.
Lalu permenungannya, bagaimana dengan kita?
Cukupkah keajaiban-keajaiban didalam Injil untuk kita setia hidup dalam iman?

Saudaraku,
kita percaya kepada Tuhan Yesus bukan hanya karena takjub.
Tetapi setiap hari Ia menyatakan belas kasih dan kuasa-Nya dalam hidup kita.
Kesengsaraan masa kini tak dapat dibandingkan dengan kemuliaan di kemudian hari.
Maka percayalah kepada-Nya dan apapun yang terjadi tetaplah bertahan didalam iman.
Percayalah apapun yang terjadi didalam hidup kita, supaya kita setia dan bertahan sampai kesudahannya.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa

Tuhan Yesus
Kami mohon rahmat-Mu supaya kami tetap bersikap satria
Kuat dan tidak putus asa
Tetap teguh untuk kemuliaan-Mu
Kami percaya Engkau menyertai kami dalam segala kesukaran

Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami,
Yang bersama dengan Bapa,
Dalam persatuan Roh Kudus,
Hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa