"Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

Yohanes K. Sugiyarta

Yohanes K. Sugiyarta

Injil Lukas 6:16-30;

Saya kutipkan sebagian:

Luk 4:16
Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab.
Luk 4:17
Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis:
Luk 4:18
"Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku
Luk 4:19
untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang."
Luk 4:20
Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya.
Luk 4:21
Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya."
---------

Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku.(Bdk Luk 4:18)
Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya.(Yoh 14:16)

Saudaraku,
Dalam hidup orang-orang percaya, Roh Kudus yaitu Roh Allah, menetap dan hidup di hati dan pikirannya.
Maka hidupnya akan diubahkan sehingga hidup tidak lagi buta dan tidak lagi terbelenggu oleh dosa.
Lalu hidupnya menjadi kabar baik bagi orang-orang miskin.
Tetapi tidak sedikit orang-orang kristiani yang hanya mengusahakan kenyamanannya sendiri.
Menghabiskan waktu dan uang untuk kepentingannya sendiri.
Jika kita mau, ada banyak cara untuk terlibat menjadi kabar baik bagi orang miskin.

Saudaraku,
Rasul Paulus menulis dalam 2Kor 5:17:
Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
Kita adalah ciptaan baru yang mengemban misi mewujudkan bahwa tahun demi tahun adalah tahun rahmat Tuhan.
Hidup kita harus menjadi tanda rahmat, kebaikan dan kasih Allah, di keluarga, di tempat kerja, di masyarakat dan diamanapun kita ditempatkan oleh Allah.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa Hari Senin 3 September 2018

Allah Bapa di surga
Kami mohon kuasailah hati dan pikiran kami
Supaya dimanapun kami berada
Dan apapun yang kami kerjakan
Digerakkan oleh Roh-Mu
Sehingga hidup kami bukan lagi untuk diri kami sendiri
Tetapi untuk karya-karya kasih dan kebaikan-Mu

Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin

Injil Markus 7:1-8, 14-15, 21-23;

Saya kutipkan sebagian:

Mrk 7:1
Pada suatu kali serombongan orang Farisi dan beberapa ahli Taurat dari Yerusalem datang menemui Yesus.
Mrk 7:2
Mereka melihat, bahwa beberapa orang murid-Nya makan dengan tangan najis, yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh.
--------
Mrk 7:14
Lalu Yesus memanggil lagi orang banyak dan berkata kepada mereka: "Kamu semua, dengarlah kepada-Ku dan camkanlah.
Mrk 7:15
Apapun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya."
Mrk 7:21
sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan,
Mrk 7:22
perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.
Mrk 7:23
Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."
--------

Orang-orang Farisi dan ahli Taurat terlalu berlebihan menyikapi hukum Nabi Musa.
Bahwa kebersihan jasmani setingkat dengan kesucian.
Jika orang duduk di sofa yang kotor, maka dikatakan haram secara rohani.
Demikian pula tentang agama hanya untuk kepentingan diri sendiri, dan dijadikan alat untuk menghakimi orang lain.

Saudaraku,
kekristenan adalah tentang hubungan dengan Kristus.
Kritus Tuhan yang ada dalam hati dan pikiran kita, sehingga menjauhi segala keinginan jahat.
Lalu kemudian membuahkan kasih, kabaikan, sukacita, damai dan sejahtera yang bukan untuk dirinya sendiri tetapi untuk semua orang.

Karena dahulu kita juga hidup dalam kejahilan: tidak taat, sesat, menjadi hamba berbagai-bagai nafsu dan keinginan, hidup dalam kejahatan dan kedengkian, keji, saling membenci.
Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia,
pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
(Titus 3:3-5)

Pembaptisan sebagai lambang kita lahir baru dalam Kristus.
Namun tidak lalu selesai dan menjadi suci, tetapi pembaharuan terus menerus yang dikerjakan oleh Roh Kudus.
Maka saya ulangi kembali:
Kekristenan adalah tentang hubungan dengan Kristus, tentang Roh Allah yang tinggal dalam setiap orang yang percaya.

Saudaraku,
dalam pembaptisan bukan tentang air, Allah melakukan itu karena iman kita dan kita dijadikannya kudus.
Dan Roh Kudus-Nya yang akan setia menjaga hati dan pikiran kita sehingga membuahkan kekudusan.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa Hari Minggu 2 September 2018

Bapa di surga
Jika kami ingin hidup
Kami harus melakukan perintah-Mu

Ya Bapa
Kami ingin selalu melaksanakan perintah-Mu
Terimakasih Engkau berkenan tinggal dalam hati dan pikiran kami
Membersihkan kami dari dalam
Dan Engkau setia menuntun kami
Supaya kami tidak menjadi sesat

Terpujilah Engkau ya Bapa
Kini dan sepanjang segala masa
Amin

Injil Matius 25:14-30;

Saya kutipkan sebagian:

Mat 25:14
"Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka.
Mat 25:15
Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.
Mat 25:16
Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta.
Mat 25:17
Hamba yang menerima dua talenta itupun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta.
Mat 25:18
Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya.
Mat 25:19
Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka.
Mat 25:20
Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta.
Mat 25:21
Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
---------
Mat 25:24
Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.
Mat 25:25
Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!
---------
Mat 25:28
Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu.
Mat 25:29
Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.
Mat 25:30
Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
---------

Saudaraku,
perumpamaan tentang talenta ini bukan hanya tentang investasi duniawi namun tentang mengembangkan karunia ilahi yaitu Roh Kudus yang berkenan tinggal didalam hidup kita.
Allah telah memilih kita dan masing-masing kita menerima karunia, menerima modal untuk mewujudkan kasih dan damai sejahtera.
Serangan pertama oleh si jahat adalah rasa takut atau kekuatiran.
Sebab dalam hal itulah manusia paling mundah tertipu, bahkan sampai hari ini.
Coba perhatikan HOAX yang isinya hati-hati... dan dengan kalimat-kalimat yang menyulut kekuatiran.
Si jahat mengetahui bahwa ketika manusia dalam kecemasan akan sangat mudah dipengaruhi.
Si jahat mengetahui bahwa manusia takut kehilangan sesuatu tentang apapun, sekecil apapun yang ada didalam dirinya.

Saudaraku,
kita adalah putra dan putri Allah, iblis melihat tanda itu dalam diri kita.
Maka ia akan selalu melemahkan kita dengan berbagai cara, menyerang pasukan pembawa kasih dan damai sejahtera dari dalam.
Selama kita hidup di dunia ini tidak akan terlepas dari kekuatiran, itu sangat berbahaya sebab menyerang dari dalam diri dan terkadang tidak disadari dan tidak dikenali.
Mula-mula dari hati timbul kekuatiran yang hanya biasa saja, lalu muncul berbagai macam pemikiran dan selanjutnya akan berkembang dan menjadi besar.
Kekuatiran tidak mungkin bisa dihindari tetapi sebaiknya dikalahkan, dengan ketenangan hati dan pertolongan Allah, seperti seorang anak berlari kepelukan ibunya.

Saudaraku,
kita adalah pasukan kasih dan damai sejahtera, Allah telah memberikan kepada kita masing-masing tugas dan tanggung jawab.
Kita telah menerima senjata lengkap untuk mengalahkan ketakutan.
Marilah kita berkarya bersama Tuhan dan untuk Tuhan.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa Hari Sabtu 1 September 2018

Ya Bapa terpujilah nama-Mu selama-lamanya
Kami Engkau percaya untuk membawa kasih dan damai sejahtera
Engkaupun melengkapi kami dengan apa yang kami butuhkan

Kami mohon Roh Kudus-MU
Selalu mendorong kami untuk tetap setia menghadirkan kebaikan-Mu
Dalam segala keadaan dan dimanapun kami Engkau tempatkan

Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin

Injil Matius 25:1-13;

Saya kutipkan sebagian:

Mat 25:1
"Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.
Mat 25:2
Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana.
Mat 25:3
Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak,
Mat 25:4
sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.
Mat 25:5
Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur.
Mat 25:6
Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
Mat 25:7
Gadis-gadis itupun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka.
Mat 25:8
Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam.
Mat 25:9
Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ.
--------
Mat 25:13
Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya."
--------

Perumpamman yang sangat menarik dan sangat jelas, 1 kelompok yang bodoh dan 1 kelompok yang bijaksana.
Saudaraku, agar memiliki kebijaksanaan rohani, harus membangun kebiasaan yang suci, sebab kebiasaan-kebiasaan yang membentuk hidup manusia.
Ada hasil penelitian bahwa kebiasan sehari-hari mengungkapkan kepribaduan seseorang(Benjamin Chapman dari Universitas Rochester).
Menghadiri misa kudus dan kebiasaan mengikuti kegiatan rohani, rajin membaca kitab suci sangat baik untuk mengetahui dengan benar ajaran tentang Allah.
Tetapi apakah bisa mendorong untuk membangun kebiasaaan hidup suci?

Saudaraku,
hubungan yang intim dengan Allah yang mendorong kita untuk membiasakan diri hidup suci.
Memiliki tekad yang suci, sikap yang suci dan teguh dalam ajaran gereja.
Tapi ingat hendaklah tidak berlagak suci, sebab lebih rendah lagi dari pada 5 gadis bodoh.
Karena kebohongan dan kemunafikan tidak bisa selamanya disembunyikan.
Dan yang penting perlu diperhatikan adalah jangan terjebak dalam rutinitas dunia.

Saudaraku,
keselamatan adalah tanggung jawab masing-masing pribadi, kita tidak bisa meminjam/meminta minyak orang lain.
Maka marilah menjaga hidup kita agar tidak dikendalikan oleh dosa, dengan menjaga agar Roh Allah tetap hidup dan berkuasa atas kita.
Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu.(Bdk Rm 8:9)

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa Hari Jumat 31 Agustus 2018

Allah Bapa di surga
Dengan rendah hati kami memohon kekuatan Roh-Mu
Sehingga kami berani melawan rasa cinta diri
Kehormatan, uang, kekayaan dan pujian
Yang tidak akan pernah bisa kami persembahkan kepada-Mu
Karena tidak berharga dihadapan-Mu
Engkau rindu melihat kesucian kami
Dan kasih kebaikan-Mu terwujud nyata dalam hidup kami

Allah Bapa kami
Berilah kami kebijaksanaan surgawi
Supaya kami bisa melihat dengan sangat jelas
Kebodohan-kebodohan yang akan membuat kami binasa

Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin

Injil Matius 24:42-51;

Saya kutipkan sebagian:

Mat 24:42
Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.
Mat 24:43
Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.
Mat 24:44
Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga."
Mat 24:45
"Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya?
Mat 24:46
Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.
---------

Saat berkendara saya terkadang tertawa sendiri saat melihat Pak Polantas seolah-olah mencari-cari pengendara yang melanggar.
Yang membuat saya tertawa bukan Pak Polantas-nya, tetapi pengguna jalan yang dengan sadar dan sengaja melanggar aturan.
Melanggar marka jalan atau melanggar lampu pengatur lalu-lintas.
Ada yang justru menambah kecepatan saat lampu telah menyala kuning.
Padahal misalnya bisa lebih cepat sampai 5 menit saja, apa yang bisa diperoleh/dilakukan dengan waktu 5 menit?

Lalu pertanyaannya:
Bagaimana dengan perjalanan iman kita didalam Kristus, apakah kita setia dan taat aturan?

karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,
supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,
(Fil 2:13-15)

Saudaraku,
taat kepada Allah bukan seperti model pengguna jalan yang taat aturan hanya pada saat ada Pak Polantas.
Namun selalu menyadari bahwa Allah ada bersama-sama dengan kita dan bekerja didalam diri kita.
Dengan demikian kita taat bukan karena takut, tetapi karena patuh dan hormat kepada Allah.
Dan kita telah dipilih untuk menjadi cahaya ditengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat.
Setiap jabatan tidak terlepas dari tanggung jawab.
Saudaraku, kita diangkat menjadi putra dan putri Allah, maka sangat jelas kita memiliki tanggung jawab mewujudkan kasih Allah dalam hidup kita.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa Hari Kamis 30 Agustus 2018

Ya Bapa
Terkadang kami merasa lelah dijalan-Mu
Dan ada persimpangan jalan dihadapan kami yang terlihat lebih menghibur
Kami mohon berilah kami kekuatan baru disaat kami mengalami kebimbangan
Sehingga kami kuat dan setia hanya melaksanakan perintah-Mu

Bapa yang Maha Baik
Kebaikan-Mu tidak lagi terhitung dalam hidup kami
Kami sungguh-sungguh merasakan penghiburan disaat kami gelisah
Merasakan damai ditengah ketakutan
Terimalah syukur kami
Dan kami mohon berkat-Mu
Untuk setiap usaha kami
Supaya tetap setia mentaati perintah-Mu

Terpujilah Engkau ya Bapa
Kini dan sepanjang segala masa
Amin